Breaking News

Wakaf Buku Sebagai Amal Jariyah: Bentuk Kepedulian Akademisi untuk Literasi Kampus

Jendelakita.my.id. - Dalam upaya memperkuat budaya literasi di lingkungan akademik, Ketua Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, Nurlila Kamsi, M.Pd., menunjukkan kepeduliannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dengan memberikan wakaf buku kepada Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari Lubuklinggau. Aksi nyata dan bermakna ini mencerminkan semangat berbagi ilmu dan mendukung penguatan sumber daya literatur di lembaga pendidikan Islam. Buku merupakan salah satu sumber ilmu yang tak lekang oleh waktu, dan wakaf buku menjadi wujud nyata kontribusi sivitas akademika dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Penyerahan wakaf buku tersebut diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan STAI Bumi Silampari Lubuklinggau, Supriadi, MM., di ruang perpustakaan kampus dengan suasana penuh kekeluargaan. Momentum ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan simbol keikhlasan dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Melalui kegiatan ini, Nurlila Kamsi berharap agar koleksi buku yang diwakafkan dapat memperkaya referensi bacaan mahasiswa, dosen, serta peneliti di lingkungan kampus. Menurutnya, literasi yang kuat merupakan fondasi penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berilmu dan berakhlak.

Wakaf buku juga memiliki nilai spiritual yang mendalam dalam Islam. Amal ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga menjadi amal jariyah bagi pemberinya. Dalam konteks ini, wakaf buku menjadi bentuk ibadah yang terus mengalir pahalanya selama buku tersebut dibaca dan memberikan manfaat kepada orang lain. 

Sejalan dengan itu, Supriadi, MM., selaku Kepala Perpustakaan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas sumbangan tersebut. 

Ia menyatakan, “Kami mengucapkan terima kasih dan doa terbaik, semoga wakaf buku ini menjadi amal jariyah bagi Pak Kamsi serta keluaraga, juga insyaAlloh memberikan manfaat luas bagi seluruh civitas akademika STAI Bumi Silampari.”

Kegiatan wakaf buku semacam ini diharapkan dapat menginspirasi dosen dan mahasiswa lain untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan berbagi ilmu. Dalam era digital yang serba cepat, ketersediaan buku cetak tetap memiliki peran penting sebagai sumber rujukan ilmiah dan pendalaman pengetahuan yang lebih mendalam. 

Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar perlu terus diperkuat agar dapat menjadi ruang literasi yang aktif dan produktif. Dukungan para akademisi melalui wakaf buku menjadi bukti nyata sinergi antara nilai keilmuan dan nilai keagamaan.

Lebih jauh, STAI Bumi Silampari Lubuklinggau terus berkomitmen mengembangkan budaya baca dan menulis di lingkungan kampus. Inisiatif seperti wakaf buku menjadi langkah strategis dalam memperkaya koleksi pustaka sekaligus memperluas akses terhadap bahan bacaan yang relevan dengan perkembangan zaman. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat perpustakaan sebagai pusat informasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya berbagi ilmu dalam bingkai keikhlasan.

Wakaf buku yang dilakukan oleh Nurlila Kamsi, M.Pd. kepada Perpustakaan STAI Bumi Silampari Lubuklinggau bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, tetapi juga merupakan manifestasi nyata dari nilai keilmuan dan keikhlasan. Melalui amal jariyah ini, diharapkan semangat berbagi ilmu terus mengalir di lingkungan akademik, memperkuat literasi, serta menumbuhkan budaya wakaf yang produktif di dunia pendidikan Islam.