Wakaf Buku, Gerakan Cinta Literasi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau
Jendelakita.my.id. - Gerakan literasi di lingkungan perguruan tinggi tidak hanya mencakup kegiatan membaca dan menulis, tetapi juga menanamkan semangat berbagi ilmu melalui berbagai bentuk kontribusi nyata. Salah satu wujud nyata kepedulian terhadap pengembangan literasi akademik terlihat dalam kegiatan wakaf buku yang dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari Lubuklinggau. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat budaya literasi serta mendukung visi perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan berbasis nilai-nilai Islam.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu (LP3M) STAI Bumi Silampari, Yesy Arikarani, M.Pd., memberikan wakaf berupa beberapa buku penting ke Perpustakaan STAI Bumi Silampari. Buku-buku yang diwakafkan diterima langsung oleh Nur Asih Kurniasari, S.S.I., selaku pustakawan Perpustakaan STAI Bumi Silampari. Adapun buku-buku yang diwakafkan meliputi karya ilmiah dan referensi akademik, yaitu “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah,” “Pengantar Studi Islam,” serta “Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.”
Wakaf buku tersebut tidak hanya sekadar penambahan koleksi perpustakaan, tetapi juga merupakan kontribusi besar terhadap peningkatan kualitas akademik mahasiswa dan dosen. Buku-buku tersebut diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah dan memperluas wawasan mereka tentang metodologi penelitian. Selain itu, karya mengenai studi Islam memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi utama pendidikan di STAI Bumi Silampari.
Di tempat yang sama, Wawan Sopiyan, M.I.Kom., dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang juga menjabat sebagai Humas STAI Bumi Silampari, turut memberikan wakaf buku. Buku yang diwakafkannya berfokus pada tema media dan komunikasi, yang relevan dengan bidang keilmuan yang digelutinya. Wakaf tersebut diterima langsung oleh Supriadi, MM., selaku Kepala Perpustakaan STAI Bumi Silampari Lubuklinggau. Dengan tambahan buku-buku di bidang komunikasi, perpustakaan kini memiliki koleksi yang semakin beragam dan mampu mendukung kebutuhan akademik lintas program studi.
Dalam kesempatan tersebut, Supriadi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada para muwakif. Ia menuturkan bahwa wakaf buku ini bukan hanya bentuk donasi materiil, melainkan investasi ilmu yang manfaatnya akan terus mengalir. Dalam pernyataannya, Supriadi mengungkapkan, “Terima kasih dan doa terbaik untuk para Muwakif, semoga wakaf ini menjadi amal jariyah dan bermanfaat lintas generasi.” Ungkapan tersebut mencerminkan harapan bahwa gerakan wakaf buku dapat menjadi inspirasi bagi civitas akademika lainnya untuk turut berpartisipasi dalam membangun peradaban literasi yang berkelanjutan.
Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, gerakan wakaf buku di STAI Bumi Silampari menjadi refleksi dari nilai keilmuan, kepedulian sosial, dan semangat kebersamaan. Melalui inisiatif ini, diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif bahwa setiap buku memiliki potensi untuk membuka cakrawala pengetahuan dan melahirkan generasi cendekia yang berkarakter. Dengan demikian, kegiatan wakaf buku bukan hanya memperkaya koleksi perpustakaan, tetapi juga memperkuat ekosistem akademik yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.

