Demokrasi Adalah "Untuk" Rakyat
Opini oleh: Albar Sentosa Subari*)
JENDELAKITA.MY.ID - Lincoln berkata satu implikasi dari demokrasi yang hampir tidak dapat dielakkan timbul dari sistem itu adalah bahwa: "Pemerintahan untuk rakyat".
Implikasinya bukanlah hanya bersifat logika deduktif semata mata.
Mungkin terbayang oleh kita bahwa suatu negara demokrasi, dengan suara mayoritas. (Miriam Budiardjo, 1975).
Boleh dikatakan bahwa, yang paling penting adalah apa yang dikerjakan terhadap dan untuk rakyat itu., bukan kepada golongan, Suatu kelas masyarakat khusus dan lain sebagainya.
Para penganut Mazhab utilitarianisme dalam tujuan memberikan kepada kebahagiaan jumlah orang terbesar, dan semua kaum politik Demokrat dan memberikan perhatian kepada kesejahteraan dan pelayanan untuk masyarakat.
Demikian dalamnya tertanam gagasan mengenai pemerintahan untuk rakyat dalam pemikiran modern, sehingga sekarang para diktator pun mengaku memerintah untuk kepentingan rakyatnya, suatu cara memberikan sistem despotisme yang jarang ditemuin di zaman zaman dahulu.
Pada waktu Aristoteles berbicara tentang negara, mengatakan bahwa manusia dapat hidup dengan baik, dan bahwa tujuan dari polis adalah untuk meningkatkan kehidupan " yang baik".
Akal sehat dan pengetahuan tentang metode metode politik merumuskan, bagaimana pun juga Seorang politikus dapat terpilih dengan meminta agar dipilih, dengan menawarkan sesuatu yang menurut nya dikehendaki oleh para pemilih.
Ia mendapat kesempatan untuk menyampaikan gagasan kenegarawanan nya dalam perdebatan dan persaingan, yang memberikan kesempatan kepada nya untuk mengajak rakyat menghendaki apa yang menurut pendapat nya dibutuhkan mereka.
Orang yang sinis dapat menamakan nya dengan sebutan penyogokan massal.
Nilai nilai demokrasi itu dua macam yaitu nilai nilai yang merupakan dasar dari prinsip prinsip yang telah dibahas di atas, kedua, nilai sistem itu sebagai keseluruhan.
Pertama, adalah menyelesaikan pertikaian/ perbedaan secara damai dan sukarela.
Kehidupan dalam setiap masyarakat selalu ada pertikaian yang tak habis habisnya dalam soal kepentingan dan pendapat, baik disembunyikan atau dikemukakan secara terbuka.
Demokrasi adalah satu satunya sistem yang mengakui sahnya ekspresi politis dari pertikaian pertikaian semacam itu dan mengatur penyelesaiannya secara damai melalui perundingan politik, sebagai alternatif dari penyelesaian berdasarkan kekerasan atau dekrit.
Setiap teori politik ada yang memberikan cara penyelesaian dengan jalan damai ini di dalam kerangka sistem politik.
Sebagaimana Hobbes mengharapkan raja dari Leviathan memerintah.
Tidak ada suatu sistem politik pun yang mengajarkan dasar penyelesaian yang dipaksakan.
Bahkan sistem diktator pun mencoba memerintah dengan mendapatkan dukungan ideologis untuk sistem pemerintahannya, dan menciptakan suatu pendapat umum yang menguntungkan untuk kebijaksanaan kebijaksanaan yang diambilnya, di samping melakukan tindakan kekerasan.
Inilah nilai ciri khas demokrasi yang akan dihargai tinggi oleh setiap orang yang lebih suka kepada Penyelesaian sukarela dari pada dipaksa kan.
Kedua, nilai yang menjamin terwujudnya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang dinamis.
Metode politik demokrasi seperti flexibilitas, kepekaan terhadap pendapat umum dan pengaruh kepemimpinan, keterbukaan terhadap pendapat pendapat yang berbeda, semua hal ini dapat menjamin penyesuaian diri secara politis terhadap hal hal yang menimbulkan perubahan itu.
Karena perubahan wakil wakil rakyat yang disebabkan oleh pemilihan umum dapat dikatakan pasti bahwa jarang sekali terdapat " keterlambatan politik" dalam banyak penyesuaian diri, yang dituntut dalam bidang hukum dan kebijaksanaan terhadap situasi yang selalu berubah dengan cepat itu. ***
*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan