Demokrasi Indonesia Berakar Pada Demokrasi Indonesia Asli
JENDELAKITA.MY.ID - Selama kita dijajah oleh bangsa kolonial dengan pemerintahan otokrasi kolonial dalam bentuk negara polisi, menimbulkan rasa dalam kalbu pemimpin dan rakyat Indonesia bercita cita mendirikan negara hukum yang demokratis.
Kedaulatan rakyat ciptaan Indonesia harus berakar pada pergaulan hidup sendiri yang bercorak kolektivisme.
Demokrasi Indonesia harus pula berkembang dari demokrasi Indonesia yang asli.
Semangat kebangsaan yang tumbuh sebagai reaksi terhadap imperialisme dan kapitalisme barat, memperkuat pula keinginan untuk mencari sendi sendi bagi negara nasional yang akan dibangun ke dalam masyarakat sendiri.
Demokrasi barat Apriori ditolak.
Dalam sejarah revolusi Prancis 1789 yang terkenal sebagai sumber demokrasi barat, dengan mengusung trilogi yaitu kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan..
Namun dalam praktiknya tiga semboyan ini tidak berjalan, karena revolusi Prancis meletus sebagai revolusi individual untuk kemerdekaan individu dari ikatan feodalisme.
Kemerdekaan individu diutamakan. Dalam merealisasikan nya orang lupa dengan rangkaian lainnya yaitu persamaan dan persaudaraan.
Model demokrasi barat, belumlah menjamin perjuangan cita cita bangsa Indonesia, yang bertujuan untuk terlaksananya dasar dasar kemanusiaan dan keadilan sosial.
Demokrasi politik saja tidak dapat melaksanakan persamaan dan persaudaraan.
Karena harus juga ada demokrasi ekonomi di samping demokrasi politik. Kalau tidak maka manusia belum dikatakan merdeka karena persamaan dan persaudaraan belum ada.
Sebab demokrasi Indonesia ialah demokrasi sosial meliputi seluruh lingkungan hidup dalam menentukan nasibnya seseorang.
Negara negara Indonesia lama adalah negara feodal yang dikuasai oleh raja dan otokrat yang biasa' jika kita telusuri dari historis nya juga tidak terlepas dari sistem bentukkan penjajah yang dimanfaatkan oleh sesama mereka alias saling menguntungkan.
Sungguh pun demikian di dalam kehidupan dusun, marga asli , nagari dan desa tetap hidup berlaku adat istiadat sebagai warisan budaya nenek moyang kita dahulu di Nusantara.
Lihat saja misalnya untuk menanamkan demokrasi Indonesia asli yang sampai sekarang masih bermakna, seperti pepatah Minangkabau " indak lakang dek paneh, indak lapuk dek ujan.
Sekali aik gadang, sekali tepian beranjak.
Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak dan lain sebagainya, masih banyak pepatah petitih bangsa Indonesia asli.
Analisis sosial menunjukkan bahwa demokrasi asli Indonesia kuat bertahan di bawah feodalisme, karena tanah sebagai faktor produksi yang terpenting, ialah milik bersama kepunyaan masyarakat sebagai suatu komunitas. Bukan punya Raja.
Berdasarkan milik bersama atas tanah, tiap orang dalam mempergunakan tenaga ekonomi nya mereka perlu akan persetujuan kaumnya.
Segala pekerjaan dikerjakan secara gotong royong.
Adat hidup semacam itu membawa konsekuensinya yaitu kebiasaan bermusyawarah. Segala hal yang mengenai kepentingan umum dipersoalkan bersama sama dan keputusan diambil dengan kata sepakat. Seperti disebut dalam pepatah Minangkabau " Bulek air dek pambuluah, Bulek kato dek mufakat".
Tradisi seperti ini kebiasaan mengambil keputusan dengan musyawarah dan mufakat menimbulkan institut rapat pada tempat yang telah disepakati. Dipimpin oleh tua tua/ tokoh adat dan tokoh agama. Segala anggota masyarakat yang sudah cakap berhak dalam prosesi rapat itu.
Dua Anasir lagi dari demokrasi asli Indonesia yaitu hak untuk mengadakan protes bersama terhadap peraturan peraturan raja yang dirasakan zalim.
Apabila rakyat merasa keberatan sekali dengan peraturan yang diberlakukan, biasanya bisa kita lihat dalam bentuk protes seperti kalau di Jawa ; mereka beramai ramai menuju alun alun di muka rumah nya dan duduk di situ beberapa lama dengan tidak berbuat apa apa. Ini merupakan bentuk demontrasi secara damai.
Anasir demokrasi asli Indonesia berupa,; rapat, mufakat, gotong royong, hak mengadakan protes bersama merupakan akar budaya yang dapat dikembangkan bukan dilestarikan untuk praktek kenegaraan demokrasi Indonesia modern.
Tidak semua yang tampak bagus pada demokrasi desa dapat ditransfer pada zaman sekarang. Tetapi sebagai dasar ia dipandang terpakai bila memungkinkan.
Dalam segi politik dilaksanakan dengan sistem perwakilan rakyat dengan musyawarah, berdasarkan kepentingan umum.
Demokrasi desa yang kuat hidupnya adalah menjadi dasar pula pemerintahan otonomi yang luas di daerah daerah sebagai cerminan dari pemerintahan dari yang diperintah.
Dari segi sosial diadakan jaminan untuk memajukan kepribadian manusia.
Manusia bahagia, sejahtera dan tertib menjadi tujuan utama negara.
*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan