Breaking News

Harmoni Dua Budaya: Kunjungan Delegasi Undang Luak Johol Negeri Sembilan Malaysia ke Sumatera Selatan


Jendelakita.my.id. -  Kunjungan Delegasi Undang Luak Johol Negeri Sembilan Malaysia menjadi salah satu momentum penting dalam memperkuat hubungan adat dan budaya antara Malaysia serta Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Selatan. Rombongan delegasi yang dipimpin oleh Raja Balang Hamzah bin Limin mengadakan kunjungan resmi selama empat hari, yaitu pada tanggal 8 sampai 11 November 2025. Agenda utama kunjungan tersebut adalah melakukan perbandingan antara undang Luak dengan adat Melayu Palembang yang memiliki hubungan sejarah dan kultural yang erat. Rombongan delegasi berjumlah 35 orang, terdiri dari berbagai tokoh penting adat, termasuk Dato' Haji Muhammed bin Haji Abdullah yang hadir selaku pelindung, serta Dato' Baginda H. Sahabudin bin H. Ibrahim sebagai pengurus yang turut mendampingi seluruh rangkaian kegiatan.

Pada hari pertama, rombongan melaksanakan kunjungan kehormatan ke Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, SH., MM. Pertemuan berlangsung di Griya Agung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Gubernur didampingi beberapa pejabat Organisasi Perangkat Daerah dan sejumlah budayawan Sumatera Selatan. Salah satu tokoh adat yang hadir adalah Albar Sentosa Subari, SH., SU, selaku Ketua Adat Lembaga Melayu Sumatera Selatan, serta Mulyadi Adnan dari Perkumpulan Bakti Persada Masyarakat Sumatera Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian adat budaya sebagai warisan leluhur yang memiliki nilai luhur dan tidak boleh hilang di tengah derasnya arus globalisasi serta modernisasi yang berkembang sangat cepat. Menurutnya, adat dan budaya bukan hanya identitas daerah, tetapi juga kekuatan moral yang harus terus dijaga melalui berbagai kegiatan, salah satunya melalui kunjungan budaya lintas negara seperti ini.

H. Albar Sentosa Subari (paling kiri) Bersama pelindung undang Luak Johol Negeri Sembilan Malaysia. Dato' H. Muhammed bin H. Abdullah

Usai penyampaian sambutan dari kedua belah pihak, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi tukar menukar cendera mata sebagai simbol persahabatan dan penghormatan antaradat. Prosesi ini menjadi wujud nyata penguatan hubungan budaya antara masyarakat Sumatera Selatan dan Negeri Sembilan Malaysia. Kehangatan yang tercipta dalam acara tersebut memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta delegasi, sehingga semakin memperteguh tekad untuk melanjutkan kerja sama kebudayaan pada masa mendatang.

Pada hari-hari berikutnya, delegasi Undang Luak Negeri Sembilan Malaysia mengadakan serangkaian kunjungan ke berbagai lokasi bersejarah dan pusat budaya di Kota Palembang. Beberapa tempat yang dikunjungi antara lain Kesultanan Palembang Sultan Mahmud Badaruddin Muhammad Fauwas Diraja, Museum Al-Qur'an Akbar, Rumah Adat Palembang, Jembatan Ampera, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, serta kawasan bersejarah seperti Bukit Siguntang dan situs Ki Marogan. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai kekayaan budaya Melayu Palembang yang memiliki keterkaitan historis dengan budaya Negeri Sembilan. Melalui berbagai kunjungan tersebut, para delegasi dapat melihat secara langsung nilai-nilai budaya yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Sumatera Selatan, terutama yang berkaitan dengan sistem adat Melayu dan warisan sejarah kesultanan Palembang.

Kunjungan yang berlangsung pada 8–11 Desember 2025 ini tidak hanya mempererat hubungan kultural, tetapi juga membuka ruang dialog untuk kerja sama yang lebih luas dalam bidang adat, seni, penelitian sejarah, dan pengembangan kebudayaan. Pertemuan dua entitas kebudayaan yang serumpun ini menjadi bukti bahwa hubungan tradisi tetap relevan untuk dijaga dan dikembangkan di era modern saat ini.