Kapolres Lubuk Linggau Tekankan Pentingnya Kolaborasi Hadapi Potensi Bencana Alam
Foto: Dok Polres Lubuk Linggau
Jendelakita.my.id. - Kapolres Lubuk Linggau, AKBP Adithia Bagus Arjunadi, memimpin pelaksanaan Apel Kesiapan dalam rangka Tanggap Darurat Bencana yang digelar pada Rabu, 5 November 2025, di halaman Mapolres Lubuk Linggau. Kegiatan apel ini merupakan bagian dari pelaksanaan serentak di seluruh Indonesia sebagai bentuk kesiapan jajaran Polri bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait dalam menghadapi potensi bencana alam. Apel ini juga menjadi sarana untuk melakukan pengecekan terhadap kesiapan personel serta sarana dan prasarana (sarpras) dalam rangka pencegahan serta penanggulangan bencana di wilayah hukum Polres Lubuk Linggau.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wali Kota Lubuk Linggau H. Rachmat Hidayat, Pasi Log Kodim 0406/Lubuk Linggau Lettu Herman, Wadanyon B Pelopor Polda Sumsel Kompol Ojang, serta Plh. Koordinator Pos Basarnas Lubuk Linggau Bapak Wahit Ivan Afrianto, bersama masing-masing peleton pasukan. Dalam amanatnya, Kapolres Lubuk Linggau menyampaikan pentingnya sinergisitas dan kolaborasi antarlembaga dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja. Melalui kerja sama yang terintegrasi, upaya mitigasi terhadap dampak bencana dapat dimaksimalkan sehingga mampu menurunkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap berbagai risiko, baik korban jiwa, kerugian materiil, maupun kerusakan fasilitas umum.
Kapolres menegaskan bahwa kegiatan apel kesiapan ini merupakan langkah antisipatif untuk memastikan seluruh personel dapat bergerak cepat, tepat, dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat bencana. Ia juga mengutip pesan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 20 Oktober 2025 yang menyatakan, “Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya, termasuk bahaya ancaman dari badai dan dari bencana.”
Lebih lanjut, Kapolres menambahkan bahwa amanah tersebut merupakan tanggung jawab moral sekaligus wujud pengabdian tulus terhadap kemanusiaan. Negara harus senantiasa hadir untuk melindungi setiap warga dalam berbagai situasi, terutama pada masa-masa sulit yang diakibatkan oleh bencana.
