Jamu Tradisional Tetap Diminati, Kaya Manfaat dan Tak Lekang oleh Waktu
Salah satu penggemar jamu, Jeni, mengaku sudah sejak lama rutin mengonsumsi jamu, terutama jenis beras kencur. Ia mengatakan, rasa manis yang berpadu dengan aroma kencur memberikan sensasi hangat di tenggorokan sekaligus membuat tubuh terasa lebih segar. “Selain enak, jamu juga menyehatkan. Saya merasa lebih bertenaga setelah minum jamu beras kencur,” ujarnya, Sabtu (8/11).
Hingga kini, banyak masyarakat yang masih setia membeli jamu di pasar tradisional, kios jamu, hingga penjual jamu keliling. Proses pembuatannya pun masih mempertahankan cara tradisional, yaitu dengan merebus bahan-bahan alami seperti kencur, beras, jahe, dan rempah lainnya hingga menghasilkan cairan yang harum dan menenangkan.
Jamu tidak hanya diminati oleh orang tua, tetapi juga mulai digemari kalangan muda yang peduli dengan gaya hidup sehat. Banyak anak muda kini menjadikan jamu sebagai bagian dari rutinitas harian karena kandungan alaminya yang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebugaran.
Kehadiran jamu menjadi bukti bahwa kearifan lokal dan tradisi turun-temurun masih memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia. Di tengah gempuran minuman instan dan modern, jamu tetap menjadi simbol kekayaan budaya dan kesehatan alami yang tidak lekang dimakan waktu.

