Breaking News

Hati yang Sehat

 


Penulis: H. Albar Sentosa Subari, S.H., S.U. 

Jendelakita.my.id – Sesuatu yang sangat penting bagi kepribadian seorang muslim, sehingga ia dapat dibedakan dari lainnya, adalah hati yang sehat serta kebersihan perilakunya. Dengan kesehatan dan kedamaian yang senantiasa bersemayam di hati, pembawaan serta perilaku seseorang menjadi lurus. Sikapnya lebih bersahaja, dengan keyakinan yang kuat dan mantap. Kejujuran dan keyakinannya dapat diandalkan. Sesungguhnya, setiap perilaku manusia, baik perkataan maupun tindakan, adalah gema dari sesuatu yang menjadi keyakinan hatinya.

Hati yang sehat adalah daerah pusat bagi seseorang. Islam berpendapat bahwa hati adalah bagian tubuh manusia yang memiliki makna mendalam, karena merupakan poros dari segala tindakan. Allah SWT menyatakan, “Pada hari di mana harta dan anak tidak lagi bermanfaat, kecuali siapa dianugerahi Allah hati yang sehat.” Bahkan, iman seseorang tidak akan lurus kecuali jika bermuara dari hati yang sehat. Rasulullah Saw. menyatakan, “Iman seorang hamba itu tidak akan lurus sebelum hatinya lurus.”

Hati adalah pusat kedamaian manusia. Ia menjadi sumber kebajikan dan kebaikan sepanjang hati itu sendiri baik dan damai. Lurusnya hati mengarahkan seorang muslim kepada kebaikan, istiqamah, dan sesuatu yang halal. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka semua tubuh akan baik; jika ia rusak, maka rusaklah semua tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati” (HR. Muslim).

Islam menyerukan kepada setiap muslim untuk berhati bersih serta tulus kepada Allah SWT dalam setiap pekerjaan, sebab apa pun yang dilakukannya adalah untuk mengharapkan keridaan Allah SWT. Allah SWT menjelaskan, “Tidak ada kebaikan pada sebagian besar bisikan-bisikan mereka, kecuali siapa yang menyuruh (kepada manusia) untuk memberikan sedekah, berbuat kebaikan, atau (mengupayakan) perdamaian di antara manusia. Dan siapa yang melakukan hal itu untuk mencari keridhaan Allah, niscaya Kami akan memberinya pahala yang besar” (QS. An-Nisa: 114).

Islam menegaskan bahwa kesehatan dan kesucian hati sangat penting bagi pembentukan kepribadian yang islami. Siapa yang hatinya paling suci, dialah manusia yang paling mulia dan utama. Itulah pribadi yang tinggi. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad dari Abdullah bin Umar, dipertanyakan, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang termulia itu?” Kata beliau, “Setiap orang yang hatinya bersih dan lidahnya jujur.” Ditanyakan lagi, “Kita mengetahui lidah yang jujur. Lalu apa itu hati yang bersih?” Jawab beliau, “Dia adalah sosok yang bertakwa, suci, tidak banyak dosa, tidak melakukan kesia-siaan, tidak berlebih-lebihan, dan tidak dengki.”