Breaking News

Zikir Hati Jadi Tentram


Penulis: H. Albar Sentosa Subari, S.H., S.U.  

Jendelakita.my.id. - Hidup ini memang ladangnya masalah dan ujian. Tanpa diundang atau dicari pun, masalah akan tetap ada. Setelah menyelesaikan satu masalah, akan datang masalah baru untuk diselesaikan. Semua itu ibarat anak sekolah yang terus mendapat soal ujian agar bisa naik kelas dan lulus. Perjalanan naik kelas selalu ditaburi dengan ujian-ujian. 

Ujian adalah tantangan yang membutuhkan keberanian dan kecerdasan untuk membentuk kekuatan pribadi. Bila kita belum bisa menang dan lulus sekarang, yakinlah kita akan menang dan lulus di lain waktu nanti, insyaallah.

Oleh karena itu, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Sikapilah kegagalan dengan berpikir positif kepada Allah SWT bahwa kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. 

Kegagalan adalah salah satu tanda akan adanya keberhasilan. 

Iman adalah nama keyakinannya. Walaupun semua ustaz, kiai, dan dai telah menasihati kita agar tetap tenang serta sabar dalam menjalani hidup dan kehidupan, namun sering kali kita lupa, atau bahkan sengaja melupakan karena menutup diri dari nasihat. Setiap kali ada masalah, baik berupa ujian maupun cobaan, pikiran kita sering kali menjadi resah dan hati pun gelisah. Bahkan terkadang kita menyalahkan kehidupan itu sendiri.

Jika diri kita resah, gelisah, dan gundah, apa yang harus kita lakukan untuk menenangkan hati dan menentramkan jiwa? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita renungkan beberapa pertanyaan pengantar berikut, yang jawabannya sebenarnya sudah tersurat di dalamnya:
Siapa yang lebih memahami lukisan selain senimannya?
Siapa yang paling mengerti sebuah lagu selain penggubahnya?
Siapa yang mengenal dengan baik sebuah motor atau mobil jika bukan pabriknya?
Siapa yang lebih tahu indahnya sebuah bangunan bila bukan arsiteknya?
Siapa yang lebih tahu tentang diri kita jika bukan Allah yang menciptakan?

Untuk menenangkan jiwa dan menentramkan hati, Allah SWT telah memberikan obat yang sangat mujarab kepada kita sebagai hamba-Nya dalam firman-Nya:
“Ingatlah, hanya dengan zikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram” (Ar-Ra’d: ayat 28).

Hati yang tenteram adalah hati yang bebas dari rasa takut dan selalu tawakal dalam kejujuran. 

Hati yang tenteram adalah hati yang terhibur dari duka cita sehingga merasa bebas dari kesibukan. 

Hati yang tenteram adalah hati yang hidup bahagia, diridai Allah, dan ia pun rida kepada Allah. 

Hati yang tenteram adalah hati yang bebas dari rasa bimbang dan ragu, hati yang teduh dan kokoh. 

Hati yang tenteram adalah hati yang tidak terpecah-belah, yang mampu menyatukan kembali kekuatan dan arah hidup. 

Hati yang tenteram adalah hati yang terpelihara dari godaan setan, dominasi hawa nafsu, serta tipu daya musuh. Hati yang tenteram adalah hati yang selalu dekat dengan Allah di mana pun ia berada.

Tidak ada satu pekerjaan pun yang lebih melegakan hati dan lebih agung pahalanya selain berzikir kepada Allah. Wahai orang yang mengeluh karena sulit tidur, yang menangis karena sakit, yang bersedih karena tragedi, yang pikirannya tertutup mendung tebal, yang hatinya diliputi kesedihan, yang diguncang kemalasan dalam hidup, yang hatinya hancur, dan yang berduka karena musibah—sebutlah nama Allah yang suci, perbanyaklah berzikir, maka hatimu pasti menjadi tenang.

Coba renungkan, betapa banyak waktu yang diberikan Allah setiap hari. Sudahkah kita memanfaatkannya untuk berzikir kepada Allah? Berapa jam setiap hari kita buang percuma untuk menonton televisi atau bermain gawai hingga hati menjadi jauh dari Allah? 

Banyak orang yang menghabiskan seharian untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Alangkah mulianya di sisi Allah jika waktu yang terbuang itu kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan berzikir, berzikir, berzikir, dan berzikir.

Perbanyaklah menyebut asma Allah, baik ketika kamu sedang berdiri, duduk, maupun berbaring, karena dengan berzikir, hatimu akan merasakan ketenteraman. Allah berfirman:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan salatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring” (An-Nisa: ayat 103).

Semoga kita semua dapat menikmati sejuknya berzikir dan dijamin oleh Allah untuk memiliki hati yang tenteram. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang bertakwa, yang merindukan kenikmatan surga-Nya di akhirat kelak. Aamiin.