Cerita Perjalanan Sepak Takraw: Dari Lubuklinggau ke Sekayu
JendelaKita.My.Id
Perjalanan tujuh jam dari Lubuklinggau ke Sekayu bukan cuma soal pindah tempat—itu jadi momen penuh cerita dan tawa. Lewat jalanan panjang via Kabupaten PALI, rombongan atlet, pelatih, dan pengurus sepak takraw saling berbagi obrolan, cemilan, dan sesekali nyanyi bareng di dalam mobil. Capek sih, tapi suasananya seru banget.
Begitu sampai di Sekayu, kami langsung disambut hangat oleh tempat penginapan. Makan malam sudah siap, dan di sinilah momen kebersamaan itu makin terasa. Semua ambil makanan dengan tertib, duduk melantai bareng, nggak ada yang sok senior atau sok jago. Kata Coach Makril:
" Mereka ambil makan bergiliran, duduk bareng, saling peduli satu sama lain. Saya lihat mereka bukan cuma tim, tapi udah kayak keluarga.”
Salah satu atlet, Cing juga ikut berbagi kesan perjalanan panjang itu bikin kita makin kompak. Di mobil aja kita saling tukar cerita, ada yang nyanyi, ada yang tidur sambil ngorok—tapi nggak ada yang marah. Semua ketawa.”
Atlet lainnya, Egik menambahkan makan malam itu, rasanya adem banget. Duduk bareng, makan bareng, ngobrol santai. Nggak kayak tim, lebih kayak saudara.”
Obrolan ringan sambil makan, saling suap candaan, dan tawa yang lepas bikin malam itu terasa hangat. Nggak ada yang sibuk sendiri, semua saling nyambung. Kebersamaan kayak gini yang bikin tim makin solid, bukan cuma di lapangan, tapi juga di hati.
Penulis : Asrul Satriadi