Breaking News

Pasar Cinde, Riwayatmu Dulu


Penulis: H. Albar Sentosa Subari, S.H., S.U. (Pengamat sosial budaya)

Jendelakita.my.id. -  

Sekitar tahun 1970-an, Pasar Cinde merupakan bangunan yang cukup megah di tengah-tengah Kota Palembang.
Kemegahan tersebut salah satunya tampak pada arsitektur penyangga atap yang berbentuk untaian cendawan yang terlihat kuat dan kokoh.
Dengan arsitektur yang demikian dan telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan, maka bangunan Pasar Cinde ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya.

Namun, di akhir riwayatnya, bangunan Pasar Cinde yang memiliki arsitektur unik dan bernilai sejarah itu kini telah menjadi puing-puing yang tidak terurus sama sekali.
Bangunan tersebut hanya digunakan untuk aktivitas perdagangan sementara yang justru menambah kesan kumuh, semrawut, dan tidak sedap dipandang mata.

Berakhirnya riwayat Pasar Cinde tentu bukan karena bencana alam, melainkan akibat ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kejadian tersebut bermula pada tahun 2018, bertepatan dengan pelaksanaan ajang olahraga tingkat internasional, Asian Games, di mana Pasar Cinde direncanakan menjadi salah satu fasilitas pendukung. Maka, dilakukanlah renovasi terhadap bangunan tersebut.

Namun, dalam perjalanannya, proses pembangunan yang dilandasi oleh kontrak yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan menyebabkan hilangnya bangunan cagar budaya itu.
Terlepas dari peristiwa penangkapan yang hingga saat ini telah melibatkan empat orang (berdasarkan pemberitaan dari Koran Rakyat.co.id), kita tidak akan memasuki ranah hukumnya, karena kasus tersebut sedang ditangani oleh aparat penegak hukum, yakni Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.

Sebagai pengamat sosial dan budaya, penulis sangat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut akibat kelalaian serta pelanggaran hukum.
Penulis teringat pada mantan Wali Kota Palembang saat pembangunan Pasar Cinde, yakni Bapak Ali Amin, S.H.
Beliau pernah bercerita bahwa saat itu ia menjabat sebagai Ketua Penasehat dan Pembinaan Lembaga Adat Sumatera Selatan. Menurutnya, ide pembangunan Pasar Cinde tidak terlepas dari prakarsa dan kebijakan beliau pada masa itu.