Breaking News

Drs. H. Saipul Bahri: Kisah Hidup Mandiri Sejak Kecil hingga Menjadi Sosok Inspiratif dalam Keluarga dan Pendidikan


Tulisan Oleh : Siti Sulaiha

Jendelakita.my.id. - Drs. H. Saipul Bahri, pria kelahiran Karang Dapo pada 12 Juli 1969, merupakan sosok inspiratif yang membentuk jati dirinya melalui prinsip hidup mandiri dan keteguhan nilai sejak usia dini. Lulusan Program Studi Pengadilan Islam di Fakultas Syariah, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh—yang kini telah berubah status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry—Saipul dikenal sebagai pribadi yang sederhana namun penuh makna dalam perjalanan hidupnya. Sejak kecil, ia telah terbiasa menjalani kehidupan dengan kemandirian. Pengalaman hidupnya mencerminkan bagaimana proses pembentukan karakter dapat dimulai dari hal-hal kecil namun bermakna.

Kenangan masa kecil yang paling membekas dalam ingatannya adalah saat ia mulai hidup mandiri sejak duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Di usia yang masih sangat belia, ia sudah mampu menunaikan ibadah shalat dengan kesadaran sendiri, memahami pekerjaan rumah, serta turut membantu orang tua bekerja di kebun. Tidak berhenti di situ, masa remajanya pun diisi dengan semangat bekerja dan belajar. Saat duduk di bangku SMP, ia sudah mencari nafkah sendiri dengan bekerja di tempat penggilingan padi. Memasuki masa SMA, ia bekerja di pabrik kursi rotan sepulang sekolah. Semua itu ia lakukan tanpa merasa terbebani, bahkan justru menjadi sumber pelajaran hidup yang memperkaya jiwanya. “Tak ada kegiatan yang sia-sia di masa kecil saya,” ujarnya pada Jumat, 30 Mei 2025, sembari menegaskan bahwa setiap aktivitas yang dijalaninya memiliki makna dan menjadi bagian dari pembentukan karakter tangguh dan penuh tanggung jawab.

Ayahanda Saipul menjadi tokoh sentral dalam hidupnya, yang memberikan teladan luar biasa. Ia mengenang sang ayah sebagai pribadi yang tidak pernah mengeluh dan selalu menjalani hidup dengan ikhlas. Keteladanan inilah yang kemudian tertanam kuat dalam dirinya dan menjadi prinsip utama dalam menjalani kehidupan pribadi maupun profesional. Bagi Saipul, kebahagiaan sejati tidak ditentukan oleh materi, melainkan oleh ketenangan hati. Ia menekankan pentingnya menjaga hati dari sifat-sifat negatif seperti sombong, marah, iri, dengki, dan merasa paling benar. "Bahagia itu letaknya di hati, dan kita harus sadar di mana letak hati serta fungsinya," ucapnya dengan bijak.

Dalam kehidupan rumah tangga, ia telah menjalani 15 tahun pernikahan tanpa pernah mengalami pertengkaran. Rahasianya adalah menjadikan cinta kepada Allah sebagai fondasi utama cinta kepada pasangan, saling memahami, serta menjunjung tinggi nilai musyawarah dalam menyelesaikan persoalan. Dalam mendidik anak-anak, ia bersama istrinya menerapkan pendekatan yang lembut dan solutif, tanpa menggunakan kemarahan. Mereka lebih memilih untuk memberi pemahaman dan solusi daripada hukuman. “Kami tidak pernah memarahi anak, tapi memberikan pemahaman dan jalan keluarnya,” katanya.

Kini, Drs. H. Saipul Bahri dikenal sebagai panutan di berbagai kalangan. Keteladanan yang dibangunnya sejak kecil menjadikannya figur yang kuat secara mental, spiritual, dan sosial. Ia bukan hanya menjadi inspirasi dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Sosoknya membuktikan bahwa kemandirian, kerja keras, dan keteladanan mampu membentuk pribadi yang utuh dan bermakna bagi lingkungan sekitarnya.