Breaking News

Dukungan Akademisi untuk Pemerintah: Bahet Edi Kuswoyo Soroti Program Strategis Kota Lubuk Linggau



Jendelakita.my.id. - Bahet Edi Kuswoyo, seorang tokoh pemuda Lubuk Linggau yang juga dikenal sebagai Dosen Hukum Tata Negara di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari Lubuk Linggau, menyatakan dukungan penuhnya terhadap program kerja yang telah dicanangkan oleh Wali Kota Lubuk Linggau, H. Rachmat Hidayat. Dukungan ini diberikan setelah H. Rachmat Hidayat dan H. Rustam Effendi resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuk Linggau periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada hari Kamis, 20 Februari 2025. Momen pelantikan ini menjadi titik awal baru bagi Kota Lubuk Linggau untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik, di mana pasangan yang dikenal luas dengan sebutan Yoppy Karim dan H. Rustam Effendi itu berkomitmen kuat untuk merealisasikan seluruh janji politik yang telah mereka sampaikan selama masa kampanye.

Visi utama yang diusung oleh pasangan ini adalah mewujudkan Kota Lubuk Linggau yang maju dan sejahtera. Untuk mencapai visi tersebut, mereka telah menetapkan beberapa misi strategis yang menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan dan program kerja ke depan. Misi pertama adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah pemberian insentif bagi guru Non-ASN berprestasi, serta peningkatan tunjangan TPP bagi ASN. Selain itu, insentif juga akan diberikan kepada RT, LPM, PKH, TKSK, dan PSM, serta bantuan program RT sebesar Rp20 juta per tahun. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan kinerja aparatur pemerintahan serta memperkuat pelayanan publik di tingkat akar rumput.

Misi kedua berfokus pada pembangunan infrastruktur yang merata, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Pemerintah Kota Lubuk Linggau di bawah kepemimpinan H. Rachmat Hidayat dan H. Rustam Effendi menargetkan pembangunan rumah susun layak huni bagi masyarakat, pembangunan jalan, jembatan, dan sistem transportasi yang terintegrasi, serta pengembangan Bandara Silampari. Tidak hanya itu, mereka juga berencana membangun pusat bisnis PKL yang akan menjadi "Malioboronya Lubuk Linggau", sebuah terobosan untuk mendukung sektor informal dan ekonomi kreatif di kota ini.


Misi ketiga adalah pembangunan perekonomian berbasis potensi lokal. Dalam kerangka ini, pemerintah akan memfasilitasi akses perizinan dan memberikan bantuan modal bagi UMKM dengan nominal Rp2 juta hingga Rp5 juta. Selain itu, revitalisasi Pasar Inpres menjadi Linggau Grosir Modern, pembangunan Wisata Alam Terpadu (Linggau Ecopark), serta pengembangan Terminal Agrobisnis di Terminal Watas juga masuk dalam agenda prioritas. Dengan demikian, diharapkan perekonomian Lubuk Linggau semakin bergairah dan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Misi keempat adalah mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sejahtera, dan religius. Untuk mewujudkan hal ini, berbagai program telah disiapkan, mulai dari layanan berobat gratis bagi masyarakat miskin yang belum ditanggung BPJS, pendirian rumah singgah di Palembang, hingga program pendidikan gratis yang mencakup biaya pendidikan dan seragam sekolah gratis. Selain itu, santunan amal kematian sebesar Rp2 juta, insentif bagi guru ngaji, pengurus masjid, pengurus jenazah, dan penggali kubur juga menjadi perhatian khusus.

Usai pelantikan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuk Linggau mengadakan silaturahmi dengan sejumlah tokoh penting di kediaman Ridwan Mukti di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, mantan Wali Kota Lubuk Linggau dua periode H. Riduan Effendi, anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem H. Fauzi Amroh, Sekda Lubuk Linggau H. Trisko Defriyansah, anggota DPRD Sumsel Bembi Perdana, anggota DPRD Lubuk Linggau Taufik Siswanto, serta beberapa kepala OPD Pemkot Lubuk Linggau. Suasana silaturahmi berlangsung penuh keakraban, di mana para tokoh saling bertukar pendapat dan memberikan saran demi kemajuan Kota Lubuk Linggau.

Setelah pelantikan, Wali Kota Lubuk Linggau H. Rachmat Hidayat dijadwalkan mengikuti retret kepala daerah selama delapan hari di Lembah Tidar, Akademi Militer Magelang, mulai 21 hingga 28 Februari 2025. Retret ini menjadi forum strategis bagi kepala daerah untuk meningkatkan kinerja, mempererat kerja sama, serta memperdalam pemahaman terhadap visi-misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebanyak 505 kepala daerah terpilih akan mendapatkan pembekalan dari 42 menteri Kabinet Merah Putih mengenai Asta Cita, yang menjadi landasan pembangunan nasional. Tujuan utama retret ini adalah meningkatkan pemahaman kepala daerah terhadap tugas pokok pemerintahan, membangun kedekatan emosional antar kepala daerah, serta memberikan wawasan tentang pengelolaan anggaran dan ketahanan nasional. Retret ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kebijakan yang telah dijalankan, menemukan solusi atas tantangan daerah, dan merumuskan strategi pembangunan yang lebih efektif demi kesejahteraan masyarakat.

Dengan visi, misi, dan program strategis yang jelas, pasangan Yoppy Karim dan Rustam Effendi optimis dapat membawa Kota Lubuk Linggau menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik dalam lima tahun ke depan. Dukungan penuh dari tokoh-tokoh masyarakat seperti Bahet Edi Kuswoyo menjadi modal sosial yang sangat penting dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Kota Lubuk Linggau kini menatap masa depan dengan penuh harapan dan optimisme, menuju kota yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.