Nikmatnya Membaca Alquran
Mahasiswa Program studi PIAUD - STAI Bumi Silampari
Jendelakita.my.id. - Saudaraku, salah satu jaminan kemuliaan kita adalah Al Quran, Semakin kita dekat dengan Al Quran, semakin terjaga kemuliaan kita disisi Allah swt. Al Quran sendiri sudah mulia "innahu Laqur'anu karim" (Sesungguhnya Al Quran itu Mulia). Kalau Al Quran itu sendiri sudah mulia, Lalu untuk kita, Apa..???
Subhannallah.. Alhamdulillah...
Saudaraku disini saya akan bercerita tentang pengalaman pribadi tentang Alqur'an terhadap diri saya.
Saya hidup dilingkungan keluarga yang ekonominya pas-pasan, pendidikan saya di sekolah Dasar umum yang nota benenya pelajaran agama yang membahas tentang Al qur'an masih minim, sedangkan dulu mengaji diluar jam sekolah (zaman 80 an), tidak semudah zaman sekarang. Dan juga cara mengaji / belajar Alqur'an sangat beda dengan sekarang ini.
Saya Bersyukur mempunyai saudara perempuan, yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah, beliau tahu cara membaca Alqur'an dengan mengikuti harokat-harokat dihuruf yang tertulis di Alqur'an. Dari situ saya memperhatikan beliau menbaca dengan mengikuti arah lidi yang digerakkan sesuai harokatnya. Dan kebetulan saya waktu itu sudah hafal salah satu surat pendek, kemudian saya minta tolong ditunjukkan letak surat yg saya hafal, kemudian. saya belajar untuk membacanya secara pelan dan di ulang-ulang.
Setelah saya menginjak Sekolah Menengah Pertama saya mulai memberanikan diri untuk membaca Alqur'an dengan ilmu yang sekedar membaca, tanpa belum tahu ilmu tajwid, dan lain sebagainya. Setelah masuk Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), timbul rasa senang membaca Alqur'an, dan rasa ingin tahu cara membaca Alqur'an yang benar, ingin membaca seperti Qoriah dan Lain-lain, itu masih belum terwujud atau terkendala, karena disekolah juga banyak kegiatan dan saya sekolah harus tinggal di kost-kost an. Akhirnya untuk belajar dengan guru khusus juga terkendala.
Dari situasi dan kondisi tersebut, saya berfikir, harus bagaimanakah saya bisa dapat ilmu membaca Alquran dengan baik dan benar. Namun sampai tamat sekolah, belum tahu Jalan keluarnya, tetapi saya tetap membaca Alqur'an dengan belum bisa secara rutin, walau cuma 1 'ain atupun 1 lembar. Dan itupun juga belum pernah merasakan bagaimana khatam Alquran.
Setelah tamat saya merantau di Jakarta, dan mendapat pekerjaan yang menguras waktu, dengan kesibukan dan hingar-bingarnya kota metropolitan, saya mengalami hampir melupakan Alquran, jangankan belajar ilmu tajwid, membacanya pun jarang saya lakukan. Dengan seiring waktu berjalan, hingga saya menikah di tahun 1996, dan kembali tinggal di kampung halaman. Setelah menikah dan kebetulan mas kawin Sebuah kitab suci Alquran, mulai dari situ saya mulai lagi tergerak dihati saya untuk membaca Alqur'an kembali dengan keadaan ilmu tajwid nya masih minim. Dengan situasi tersebut saya masih berusaha untuk belajar, dengan cara banyak menyimak dan mendengarkan orang mengaji di TV atau di majlis ilmu.
Bersamaan waktu tersebut, saya mulai berniat untuk rutin membaca Alqur’an, dan ingin merasakan membaca Alqur’an sampai khatam. Dan Alhamdulillah Allah SWT meridhoinya, Akhirnya saya bisa khatam Alqur'an berikut membaca terjemahnya. Karena senang sekali, saya menggelar tasyakuran dengan mengundang sanak saudara dan tetangga untuk makan/buka bersama di momen bulan suci Ramadhan dirumah saya. Di momen tersebut saya berdoa kepada Allah SWT. “Ya Allah Berikan ilmu yang tidak hamba ketahui dari Fadilah bacaan Alqur'an yang hamba baca. Dan hamba mohon ampun atas kesalahan-kesalahan dalam membaca Nya”.
Doa Itulah yang selalu saya baca sebelum membaca Alqur’an sampai Sekarang. Dan Alhamdulillah Saya sudah bisa istiqomah membaca Alqur'an satu hari satu juz, Sehingga setiap bulan saya khatam Alqur’an satu kali, dan setiap malam tahun baru masehi saya mengadakan khatam Alqur'an bersama jamaah pengajian di desa saya.
Demikian sekelumit pengalaman saya dalam usaha belajar membaca Alquran, Semoga ilmu yang saya dapat dari keajaiban-keajaiban Alquran, bisa saya amalkan untuk murid-murid di TPA Saya dan lembaga RA tempat saya mengabdi dan juga jamaah ibu-ibu pengajian yang saya pimpin dengan istiqomah sampai akhir hayat saya. Saudaraku tetap semangat mempelajari Alquran dan yakinlah dengan keajaiban-keajaiban Alqur'an yang akan berdampak pada kita.