Kebaikan Penghapus Keburukan
Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kita selaku hamba hamba Nya untuk berbuat baik, tidak kepada keluarga atau kerabat terdekat, melainkan juga kepada orang lain. Kepada sesama manusia tanpa memandang derajat atau status, dan bahkan juga sesama mahluk ciptaan Allah SWT yang juga melarang kita menjadi pribadi pribadi sombong yang membanggakan dirinya.
Firman Allah yang artinya
Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua ibu bapak, karib kerabat, anak anak yatim, orang orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu Sabil dan hamba sahaya mu. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang orang yang sombong dan membanggakan diri (QS. , 4 : 36)..
Setiap kebaikan yang dilakukan Oleh hamba hamba Nya akan berbuah kebaikan bagi pelakunya. Begitu pula sebaliknya. Keburukan atau kejahatan juga akan berbuah keburukan atau kejahatan. Begitulah yang di firmankan Allah SWT yang artinya
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanlah kamu dikembalikan (QS, 45:15).
Meskipun perintah Allah SWT sudah jelas, namun selaku manusia, kita tidak bisa terlepas dari perbuatan buruk yang berakibat dosa. Tidak jarang kita berlaku jahat. Malah, kita sering juga tidak merasakan jika kita telah melakukan perbuatan jahat tersebut. Senantiasa teringat dan terbayang dalam benak serta ingatan kita tentang amal saleh dan kebaikan yang kita lakukan, sementara keburukan dan kejahatan yang kita lakukan biasanya kita lupakan, tidak kita ingat ingat lagi. Kita pada akhirnya merasakan diri menjadi orang yang benar, orang yang baik
Sungguh sebuah cara yang benar dilakukan oleh seseorang sahabat ketika bertanya kepada Rasulullah Saw; bagaimanakah seharusnya aku dapat mengetahui bahwa aku telah berbuat baik dan telah berbuat jahat?
Rasulullah Saw pun menjawab nya; yang artinya
Apabila kamu mendengar bahwa tetangga mu mengatakan bahwa kamu telah berbuat baik, maka kamu adalah orang baik. Namun jika kamu mendengar tetanggamu mengatakan kamu telah berbuat jahat, maka kamu adalah orang yang jahat (HR. Ibnu Majah)..
Disadari atau tidak, kita tidak bisa terlepas sepenuhnya dari melakukan perbuatan buruk, baik itu terhadap Allah SWT, terhadap diri sendiri, maupun terhadap sesama manusia di dalam hubungan lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Lantas bagaimana kita harus membersihkan diri dari perbuatan buruk itu?
Sesungguhnya Rasulullah Saw telah memberikan sebuah nasihat yang sangat berharga untuk kita semua, melalui sabda nya yang artinya.
Bertakwalah engkau kepada Allah di mana saja berada, ikutlah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya (perbuatan baik) akan menghapus (perbuatan buruk). Dan bergaul lah terhadap sesama manusia dengan akhlak yang baik (HR. Achmad dan Tirmidzi).
Perbuatan baik (Al Hasanah) adalah istilah yang mencakup segala sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perbuatan baik itu bisa berupa; istighfar, memohon ampun kepada Allah, taubatan nasuha, mencintai Nya, mengharapkan Rahmat karunia, dan Ridha Allah. Takut kepada Allah, menjalankan perintah perintah Nya dan menjauhi larangan larangan Nya dan lain sebagainya.
Adapun perbuatan baik kepada sesama manusia yang bisa digunakan untuk menebus kesalahan atau perbuatan buruk yang kita lakukan, dapat dilakukan dengan berbuat baik kepada sesama manusia, bersikap pemaaf, penyantun, meringankan beban yang tengah dialami orang lain, berakhlak yang baik kepada sesama manusia dan lainnya.
Semua perbuatan baik tersebut dapat menghapus kesalahan yang pernah kita lakukan, seperti yang di firmankan Nya yang artinya;
Sesungguhnya perbuatan perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang orang yang ingat (QS , 11: 114).***
*) Penulis adalah Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan