Breaking News

Mengenal Lebih Dekat Sosok Nurrahman Zulkarnain M. Sos., Ketua Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) STAI Bumi Silampari Lubuklinggau

Reportase Oleh: Clara Anggun Sela (Mahasiswa KPI STAI Bumi Silampari Semeseter IV)

Jendelakita.my.id - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 4 kampus sekolah tinggi agama islam bumi Silampari kota lubuklinggau Melakukan wawancara pada hari Selasa, 05 Maret 2024 di Ruang tamu dosen.

Nurrohman Zulkarnain M. Sos  lahir tanggal 13 Maret 1994 di desa Tegalrejo.

Sering disapa akrab dengan sapaan ustadz Rahman.

Beliau merupakan anak pertama dari dua bersaudara ia mempunyai adik yaitu seorang perempuan.

Beliau terlahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai guru honor dan seorang ayah yang bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan keluarga, dimana masa kehidupan remaja beliau yang hidup sederhana yang sering mendapatkan caci makian dari banyak orang di sekelilingnya.

Nurrohman Zulkarnain M. Sos yang akrab di sapa ustadz Rahman,  dimulai dari sekolah SD Negeri 1 Tegalrejo .

Selanjutnya ia mengenyam pendidikan di SMP MTS Muhammadiyah Tegalrejo dan melanjutkan pendidikan ke MA Muhajirin Tugumulyo.

Kemudian Nurrohman Zulkarnain melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi agama islam bumi Silampari  kota lubuklinggau yang dimana dahulu beliau mengambil prodi perbankan syariah namun saat itu beliau harus di mutasi untuk pindah kejurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di saat semester enam Alhamdulillah beliau lulus di tahun 2017  di sekolah tinggi agama islam Nurrohman Zulkarnain pernah menjabat sebagai sekretaris BEM selama 2 periode.

Kemudian Nurrohman Zulkarnain melanjutkan pendidikan S2 nya di kota Padang Sumatra Barat dengan mengambil jurusan komunikasi yang dimana pendidikan tersebut diselesaikan selama 3 semester selesai pada tahun 2019 yang termasuk lulusan pertama dari lima belas mahasiswa dimana saat menyusun tesis Nurrahman sudah menikah dan dalam menyusun tesis segala urusan beliau dipermudahkan oleh Allah beliau sempat berkata kepada orang tuanya jika saya tidak menikah maka saya tidak akan pulang lagi ke tugumulyo.

Nurrahman juga sempat pindah Kartu Keluarga menjadi orang padang beliau disana mempunyai dua orang tua angkat yaitu orang tua calon mertua dan yang kedua betul-betul orang tua angkat dimana saat itu beliau sempat ingin dijodohkan kepada anak orang tua angkat nya yang kedua namun beliau tidak adanya rasa ketertarikan kepada wanita tersebut . 

Setelah menikah Nurrohman Zulkarnain sempat manjadi marbot masjid dan sempat bekerja sebagai jual beli motor di saat bersama dengan melanjutkan pendidikan. Dan berkata do’a orang tua Alhamdulillah segala urusan beliau di permudahkan oleh allah

Untuk memulai kariernya Nurrohman Zulkarnain M.Sos Kembali ke kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari bekerja sebagai Staf BAAK  pada tahun 2019 di tengah bekerja sebagai Staf Nurrohman Zulkarnain memulai lagi karir sebagai youtuber yang dimana sempat memperkerjakan dua karyawan namun tidak bertahan lama pekerjaan tersebut harus di hentikan karena di Banned lalu kembali lagi untuk fokus ke BAAK.

Tahun 2021 Nurrohman Zulkarnain M. Sos bersama lima orang keluarganya berinisiatif untuk mendirikan Yayasan yang diberi nama “Al- Huda”  Dalam mendirikan Yayasan Nurrohman Zulkarnain dan Keluarganya mempunyai uang Rp. 10.000.000,00 sebagai uang pangkal dan uang Rp. 5.000.000,00 sebagai uang pendaftaran.  

Awal terbentuknya Yayasan Al-Huda ada program pendidikan TPA Al- Huda berlanjut berdirinya Rumah Tahfiz yang berada di daerah Margamulya Kota Lubuklinggau untuk selanjutnya Nurrohman Zulkarnain M. Sos memiliki rencana untuk mendirikan TK pada tahun ini dengan saran salah satu pengajar di rumah tahfiz dengan harapan Yayasan yang dibangun oleh Nurrohman Zulkarnain M. Sos  untuk menuju Go Internasional sampai ke Palestina yang Alhamdulillah nya Yayasan yang di bangun sudah memiliki banyak donatur .

“Jika masih punya orang tua berbaktilah apalagi pada ibu mintalah Do'a yang terbaik agar segala urusan kita dipermudahkan oleh Allah SWT”, pesan Nurrohman Zulkarnain M. Sos mengakhiri wawancara. ***