Kaprodi PAI STAI Bumi Silampari, Fitriyani, M.Pd., Menjadi Narasumber Seminar Motivasi Siswa SMA IT Annajiyah Lubuklinggau dan SMA Mafaza Lubuklinggau
![]() |
Seminar Motivasi Prodi PAI STAI Bumi Silampari Lubuklinggau |
PORTALMUSIRAWAS.COM–
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam
Bumi Silampari Lubuklinggau, Fitriyani, M.Pd., menjadi pembicara pada seminar
motivasi bagi siswa SMA IT Annajiyah Lubuklinggau dan SMA Mafaza
Lubuklinggau.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Januari 2024
bertempat di Masjid SMA IT Annajiyah Lubuklinggau dan Aula SMA Mafaza
Lubuklinggau.
Dalam materinya Fitriyani, M.Pd., yang juga merupakan
kandidat Doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Syaifuddin
Jambi ini, menyampaikan bagaimana tips melejitkan potensi dan meraih prestasi
bagi siswa yang mengikuti seminar.
“Setiap kita memiliki potensi terbaik” ujar Fitriyani, M.Pd.,
mengawali presentasinya.
Setiap individu memiliki potensi terbaiknya masing-masing. Potensi ini melibatkan kombinasi dari bakat alami, keahlian yang dikembangkan, minat pribadi, dan kemampuan yang dapat diasah. Pada dasarnya, potensi terbaik seseorang adalah hasil dari interaksi antara faktor-faktor genetik dan lingkungan.
Penting untuk diingat bahwa potensi seseorang tidak selalu
terukur secara langsung oleh pencapaian atau prestasi eksternal. Terkadang,
potensi terbaik seseorang mungkin belum sepenuhnya terungkap atau ditemukan.
Proses pengembangan diri dan eksplorasi berbagai bidang dapat membantu
seseorang lebih memahami dan mengoptimalkan potensinya.
“Adalah penting untuk mencari dan mengeksplorasi minat, bakat,
dan keahlian yang dimiliki” tambah Fitriyani, M.Pd.I.
Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman hidup dapat menjadi
sarana untuk mengembangkan potensi tersebut. Selain itu, penting juga untuk
memiliki sikap positif, keterbukaan terhadap pembelajaran, dan tekad untuk
terus berkembang.
Setiap perjalanan menuju pengembangan potensi terbaik
memerlukan waktu, dedikasi, dan kerja keras. Oleh karena itu, mengenali dan
memanfaatkan potensi terbaik kita dapat menjadi landasan untuk mencapai tujuan
dan memberikan makna yang lebih dalam pada kehidupan kita.
Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan atau kapasitas
yang dimiliki oleh seseorang atau sesuatu untuk mengembangkan, mencapai, atau
menjadi sesuatu yang lebih baik. Potensi tidak hanya terbatas pada aspek fisik,
tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti bakat, kreativitas, kecerdasan,
kemampuan interpersonal, dan sebagainya.
Beberapa keyakinan dasar tentang potensi melibatkan
pemahaman bahwa setiap individu memiliki potensi unik yang dapat dikembangkan
dan dioptimalkan. Potensi ini dapat bersifat inheren, seperti bakat alami, atau
dapat dikembangkan melalui pembelajaran, pelatihan, dan pengalaman hidup.
Penting untuk diingat bahwa potensi seseorang mungkin belum
sepenuhnya terwujud, dan perjalanan untuk menggali potensi tersebut bisa
menjadi suatu proses panjang dan dinamis. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pengembangan potensi melibatkan faktor internal, seperti motivasi,
sikap mental, dan tekad, serta faktor eksternal, seperti lingkungan,
pendidikan, dan dukungan sosial.
Mengenali dan menggali potensi seseorang seringkali
melibatkan eksplorasi diri, pengembangan keahlian, serta penemuan dan pengembangan
minat pribadi. Pendidikan dan pembelajaran sepanjang hidup juga dapat menjadi
sarana penting untuk mengoptimalkan potensi seseorang.
"Penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki
potensi yang unik, dan penghargaan terhadap keberagaman potensi ini dapat
membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan dinamis" tegas
Fitriyani, M.Pd.
Sementara itu, Nurlila Kamsi, M.Pd.I., selaku humas STAI Bumi Silampari yang juga ikut menghadiri kegiatan seminar motivasi mengatakan bahwa Selain Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), STAI Bumi Silampari juga memiliki Program Studi lain, diantaranya Program Studi Hukum Tata Negara (HTN), Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). ***