Breaking News

Klanting, Camilan Tradisional dari Ubi yang Tetap Digemari Karena Rasa Gurih dan Renyahnya

 


Jendelakita.my.id.  - Meski kini bermunculan berbagai jajanan modern, klanting tetap menjadi salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang tak pernah kehilangan penggemar. Terbuat dari ubi kayu (singkong) yang diolah secara tradisional, klanting memiliki cita rasa gurih, renyah, dan khas, menjadikannya camilan sederhana namun memikat di berbagai kalangan masyarakat. Lubuklinggau, Jumat (24/10).

Klanting umumnya dibuat dengan cara menghaluskan ubi kayu (singkong) yang kemudian ditambah dengan bumbu seperti ketumbar, bawang putih, garam, serta penyedap rasa. Setelah itu adonan dibentuk dan digoreng hingga kering sempurna. Hasilnya adalah camilan ringan yang renyah, cocok dinikmati sebagai teman bersantai atau pelengkap hidangan lain seperti bakso, mi ayam, atau makanan berat lainnya.

Camilan ini masih mudah dijumpai di pasar tradisional maupun pedagang keliling yang tetap melestarikan warisan kuliner nenek moyang. Selain rasanya yang enak, klanting juga dikenal karena proses pembuatannya yang masih mempertahankan cara-cara tradisional tanpa bahan pengawet, sehingga lebih alami dan sehat.

Salah satu penggemar klanting, Nina, menuturkan bahwa ia sangat menyukai camilan ini sejak kecil. “Klanting itu rasanya unik, gurih banget dan renyah. Aku sering makan sambil nonton atau dijadikan teman makan bakso. Rasanya bikin nostalgia,” ujarnya.

Dengan kelezatan yang tak berubah sejak dulu, klanting menjadi bukti bahwa makanan tradisional Indonesia masih mampu bertahan di tengah gempuran camilan modern. Kerenyahannya yang khas membuat klanting tetap eksis hingga sekarang dan menjadi kebanggaan kuliner lokal yang patut dijaga serta diwariskan kepada generasi muda.