Breaking News

AI Tak Sejahat yang Dibayangkan

Gambar oleh Arhimar dari pixabay


  Lubuk Linggau, 15 Oktober 2025 - Di tengah berkembangnya teknologi digital, kecerdasan buatan (AI) kerap disaksikan dengan curiga. Banyak yang menganggap AI sebagai ancaman bagi pekerjaan manusia atau sebagai alat yang terlalu canggih untuk dipahami masyarakat umum. Namun, data dan pengalaman lapangan menunjukkan hal sebaliknya: penggunaan AI justru membuka peluang baru untuk pelayanan publik, edukasi, dan pemahaman sosial.

  Menurut laporan dari Aksi.co, AI telah dimanfaatkan secara luas dalam analisis sentimen publik, yaitu proses memahami opini masyarakat melalui media sosial, forum online, dan sumber digital lainnya. Dengan algoritma cerdas, AI mampu mengidentifikasi pola emosi dan opini masyarakat secara real-time, membantu pemerintah dan lembaga publik merespons kebutuhan warga dengan lebih cepat dan tepat.

 Sementara itu, jurnal ilmiah dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menyebutkan bahwa edukasi tentang penggunaan AI dan dapat meningkatkan partisipasi serta kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan digital. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan utama bukan pada teknologinya, melainkan pada pemahaman dan transparansi penggunaan.

 Sebuah artikel dari AICI-UMG juga menyoroti lima manfaat revolusioner AI dalam pemerintahan, termasuk peningkatan efisiensi layanan publik, penyerapan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

 “AI bukan musuh, melainkan alat bantu. Yang penting adalah bagaimana kita menggunakannya dengan bijak dan transparan,” ujar seorang dosen teknologi informasi dalam seminar lokal.

 Di Lubuk Linggau sendiri, beberapa komunitas mulai memanfaatkan AI untuk menyusun laporan kegiatan, mengelola arsip digital, dan bahkan membantu dalam penulisan berita komunitas. Dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif, AI dapat menjadi mitra kerja yang efisien dan etis.