Kualitas, Sterilitas Makanan Ber Gizi (MBG) Tetap Diutamakan
Tulisan Oleh : H. Albar Sentosa Subari
Jendelakita.my.id. - Salah satu program pemerintah yang berawal dari bagian isi kampanye Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto adalah akan memberikan makanan gratis, yang bergizi.
Tujuan utama nya adalah untuk mencerdaskan anak bangsa yang sedang menempuh pendidikan dasar dan menengah.
Program tersebut sudah berjalan sebagaimana rencananya yaitu sejak beliau menjabat Presiden Republik Indonesia.
Kemarin orang nomor satu di Indonesia itu melakukan kegiatan kenegaraan dengan berkunjung ke propinsi Sumatera Selatan dengan mencanangkan program penanaman padi secara modern di 14 propinsi serempak di Indonesia; dengan harapan Sumatera Selatan khususnya menjadi lumbung pangan termasuk Indonesia akan mencapai swasembada pangan.
Menurut pengamatan sepintas dari penulis ini tidak terlepas dari program makan siang gratis untuk siswa siswi Indonesia.
Setelah berjalan beberapa bulan program makan siang gratis (MBG), seperti yang kita baca maupun dengar di media sosial baik cetak maupun elektronik, dalam praktek nya masih terjadi hal hal yang sebelumnya tidak terduga akan menjadi kendala. Kendalanya antara lain menurut informasi media banyak mitra mitra di lapangan yang menjadi pelaksana program tersebut menghentikan kegiatan nya, antara lain belum dibayar nya biaya yang dibutuhkan.
Terakhir kita dengar juga puluhan siswa Sekolah Menengah Atas di Jawa Barat mengalami " keracunan makanan" , akibat dari makanan yang dikonsumsi oleh pihak penyedia MBG ??.
Dan sekarang masih diteliti di laboratorium apa penyebabnya.
Dari semua fakta di atas, dapat kita kaji ulang sehingga program makan siang gratis tersebut dapat berlangsung dengan baik: baik dari segi kuantitas yang dikonsumsi siswa, maupun management pengolahan keuangan dan lain sebagainya.
Sehingga tidak merugikan semua pihak.
Mudah mudahan berjalan lancar. Terutama adalah juga " Pengawasan oleh instansi yang terkait, agar jangan terjadi pelanggaran hukum dan hak asasi manusia (mengambil bagian dari jatah setiap orang siswa, untuk kepentingan/ keuntungan diri sendiri ataupun orang lain). Sekedar ingatan lama: Indonesia memang pernah menjadi lumbung pangan dunia masyarakat nya makmur untuk mendapatkan bahan makanan ( beras) sangat murah dan mudah semua dapat dijangkau rakyat Indonesia yaitu zaman orde Baru.
Ingat saya pernah menjadi instruktur dari pendidikan Sarjana Penggerak Pembangunan (SP2W) Penerima Beasiswa Supersemar, sewaktu itu ingatan saya bahwa dulu ada program satu juta hektare lahan di Kalimantan, dengan mengirim mengikut sertakan SP2W yang telah dilatih di setiap propinsi. Bahwa bapak Prabowo Subianto adalah sebagai pembina yg beberapa kali memberikan materi antara lain di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Asrama Haji, serta di Pusat Latihan Kopassus Cilodong).
Seiring program tersebut di jaman orde baru juga adanya program Transmigrasi di Nusantara termasuk di pulau Kalimantan tadi yang diprogramkan SP2W membuat satu juta hektare lahan pertanian.
*) Penulis adalah Pengamat hukum dan sosial.