Zaman Edan
Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Zaman Edan, adalah judul dari sebuah buku yang dikarang oleh Kamadjaja, di sekitar tahun 1963 (dilihat dari kata pendahuluan nya).
Buku berjudul "Zaman Edan" ini adalah diambil dari buku berbahasa Jawa karangan Raden Ngabel Ranggawarsita (1802-1874).
Ranggawarsita adalah seorang pujangga besar Keraton Surakarta, dalam bahasa Jawanya buku itu berjudul " Kalatida"., berbentuk tembang, yaitu puisi - Jawa'.
Ir. Soekarno sangat mengaguminya dan memberikan penghormatan saat beliau memberikan amanat ketika peresmian patung Ranggawarsita dengan ucapnya bahwa Ranggawarsita adalah pujangga rakyat.
Karya Ranggawarsita di masyarakat Jawa sangatlah Mashur sekali, disebabkan sebagai mana kata Kamadjaja minimal ada tiga faktor yaitu:
1, Bahasa nya sangat indah
2, Isinya padat dan tetap hangat, berisi amanat mengandung filsafat dan ajaran yang dalam
3, Tidak sedikit orang berpendapat, bahwa buku itu adalah suatu " ramalan" dari zaman yang akan datang.
Pengakuan bahwa bahasanya sangat indah , diakui oleh Prof. Dr.RM. Ng. Purbatjaraka.
Sedangkan isinya yang padat diakui oleh Prof. Mr. H. Muhammad Yamin
Anggapan dunia yang gila, yang disebut " zaman edan" terucapkan oleh Ranggawarsita. Sebagaimana kita kutip dari pidato Ir. Soekarno saat peresmian patung Ranggawarsita yang disalin oleh Kamadjaja:
"Memang benar zaman ini adalah zaman edan. Kita bangsa Indonesia mengalami zaman edan. Kalau tidak eling lawan waspada, kita akan ikut serta dalam zaman edan tadi. (Kamadjaja, 1963:13).
Buku Kalatida itu sejak zaman kolonial sudah banyak diterbitkan, baik dalam bahasa Jawa maupun dalam bahasa latin, dalam terjemahan nya juga ada dalam bahasa Inggris dan Belanda
Salah satu ucapan Ranggawarsita yang mendorong Perjuangan kemerdekaan bagi Ir Soekarno adalah "Biarlah sekarang ini aku menderita, nanti pada suatu saat menurut perkataan Ranggawarsito akan datang saat yang menyenangkan.
Atas ucapan Ranggawarsita itu mereka berkeyakinan bahwa akan tiba saat yang Gilang gemilang. Karena kepercayaan dan keyakinan inilah mereka lantas tahan menderita, tetapi meskipun demikian bahwa perjuangan kita, hasil perjuangan kita sendiri itu tidak boleh digantungkan atau tidak karena didatangkan hanya sebab ucapan Ranggawarsita bahwa pada tahun 1877 akan datang zaman yang Gilang gemilang, tetapi Republik Indonesia hasil perjuangan kita ini adalah hasil penderitaan, pengorbanan dari seluruh bangsa Indonesia.
Pujangga Ranggawarsita adalah putera Solo (lahir dan meninggal nya di daerah Surakarta).
Beliau selain menulis karya "Kalatida" juga menulis kita kitab antara lain;
1, Adji Pamasa, 2, Pandji Djajeng Tilam, 3, Idajat Djati, 4, Wirid, 5, Wedaraga, 6, Kratjik Pawukon Ageng, 7, Waduhadji, 8, Dasanama, 9, Paramasastra, 10, Sala Silih, 11, Djaka Lodang.***
*) Penulis adalah Ketua Lembaga Adat Melayu Sumatera Selatan