Breaking News

Patuh Pada Perintah Allah dan Rasul-nya


 Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Taat pada Allah SWT merupakan keharusan dan kewajiban bagi kita selaku hamba hamba Nya. Kewajiban bagi kita untuk mematuhi setiap perintah perintah Nya dan menjauhi larangan larangan Nya sesuai kemampuan dan kesanggupan kita masing-masing.

Salah satu perintah Allah yang wajib kita taati adalah kewajiban bagi kita untuk taat kepada Rasulullah Saw seperti yang telah difirmankan Nya, yang artinya 

Hai orang-orang yang beriman, taati Alah dan taatilah Rasul (Nya), dan uluk Amri diantara kamu, jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibat nya (QS.4; 59).

Dalam sabda Rasulullah Saw juga telah menyebutkan kewajiban bagi kita untuk taat kepada beliau;

Biarkanlah apa adanya masalah yang ku tinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang orang yang sebelum kalian mendapat celaka karena banyak tanya dan suka mendebat para nabi mereka. Okeh karena itu, jika aku perintahkan untuk mengerjakan sesuatu, maka laksanakan lah sebisa bisanya, dan apabila aku larang kalian mengerjakan sesuatu, maka hentikan lah segera (H.R. Muslim).

Berdasarkan firman Allah SWT dan hadis Rasulullah Saw tersebut di atas, jelaslah bahwa setiap muslim berkewajiban untuk taat dan mematuhi segala perintah, baik yang berbentuk wajib maupun Sunnah (anjuran), sementara pelaksanaan nya dibatasi sesuai kemampuan.

Semua itu karena Allah SWT tidak akan memberikan beban kepada hamba hamba Nya di luar kesanggupan hamba hamba Nya tersebut, sesuai firman Allah, yang artinya 

Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupan nya dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya (Q.S. , 23; 62).

Rasulullah Saw telah menyebutkan, orang orang yang sebelum kita mendapat celaka karena banyak tanya dan suka mendebat para Nabi mereka. Banyak nya pertanyaan tentang suatu perintah, dapat memperberat pelaksanaan dari perintah tersebut.

Sebagaimana digambarkan, dapat kita temukan kejadian yang berhubungan dengan umat Nabi Musa. Yang ditulis di dalam Al Qur'an, surat Al Baqarah ayat 67 hingga ayat 71, yang artinya sebagai berikut;

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.. Mereka berkata, " apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?. Musa menjawab. Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang orang yang jahil (QS, 2; 67) dan dialog Musa dan Umatnya tersebut tertulis sampai ayat 71 dari surat Al Baqarah.

Berdasarkan percakapan antara Nabi Musa dan kaumnya seperti yang dijelaskan Allah di dalam Al Qur'an tersebut di atas, dapat lah dipahami, memperbanyak pertanyaan dalam suatu perintah akan memperberat pelaksanaan perintah itu sendiri.

Semoga Allah SWT memberikan kita kemampuan dan kekuatan untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasulullah Saw, karena sesungguhnya perintah tersebut adalah demi kebaikan dan keselamatan hidup kita sendiri.***

*) Penulis adalah Ketua Lembaga Adat Melayu Sumatera Selatan