Breaking News

Innamal A' Malu Bin Niat


 Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Kita harus senantiasa menyadari bahwa kita hidup di dunia ini semata mata untuk mengabdi kepada Allah SWT. Mengumpulkan amal saleh dari detik ke detik, dari hari ke hari sebagai bekal untuk mencapai Rido Nya. Tidak ada artinya hidup kita buka kita arahkan semata mata untuk mencari kenikmatan dunia, karena dunia ini hanya sementara. Kita pasti akan meninggalkan dunia... Cepat atau lambat. Sungguh tidak ada gunanya bila kita bekerja keras hanya untuk memenuhi keinginan hawa nafsu. Karena hawa nafsu hanya keinginan SESAAT, setelah itu ia akan hilang, meninggalkan dosa dosa dan menodai harga diri kita.

Ikhlas dapat diartikan bahwa apapun yang kita kerjakan dengan niat untuk meraih Rido Allah semata. Karena hanya dari ikhlas inilah kebahagiaan abadi akan kita peroleh. Segala bentuk amal, yang besar sekalipun nilainya di mata manusia, tidak ada artinya di nata Allah Bika tidak dibarengi dengan keikhlasan. Namun sekecil apapun perbuatan kita di mata manusia, bila dibarengi dengan niatan ikhlas karena Allah, ia sangat besar nilai nya di mata Allah, dan akan menjadi cahaya bagi kehidupan kita, baik di dunia dan di akhirat.

Allah berfirman yang artinya: Katakanlah " Sesungguhnya sholat ku, ibadah ku, hidup ku dan mati ku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam ( Al-An'am; 162).

QS. Az-zumar: 39 yang artinya;

Katakanlah Muhammad: Sesungguhnya aku perintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada Nya dalam menjalankan agama..

Dalam hadis Rasulullah Muhammad Saw, banyak sekali contoh contoh yang menggambarkan makna keikhlasan ini. Sebuah hadits yang populer diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim; 

Rasulullah bersabda:

Bahwa segala amal perbuatan bergantung pada NIAT, dan bahwa bagi tiap tiap orang adalah apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrah dengan niat menuju Rido Allah dan Rasul-nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-nya. Barangsiapa yang hijrah karena dunia ( harta atau kemegahan dunia), atau karena seorang wanita yang akan di kawininya, maka hijrahnya akan ke arah ditujunya.

Dalam hadis yang lain diriwayatkan bahwa yang pertama kali kelak di hari kiamat akan dihakimi adalah;

Pertama: seorang yang mati jln perang. Ketiga ditanya ia menjawab bahwa ia perang sampai mati syahid. Dikatakan kepada nya; kamu bohong, kamu berperang dengan niat supaya kamu dikatakan pemberani. Dan orang orang sudah menyebut itu. Kemudian diperintahkan supaya ia dimasukkan ke dalam api Neraka.

Kedua, seorang mencari ilmu agama dan mengajarkan, ia mengajarkan Al Qur'an. Ketika ditanya ia menjawab saya mencari ilmu dan mengajarkan, saya juga mengajarkan Al Qur'an. Lalu dikatakan kepada nya kamu bohong, kamu belajar mencari ilmu dengan niat supaya kamu dikatakan alim, dan orang orang orang sudah mengatakan itu. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dimasukkan ke Neraka.

Ketiga, seorang yang dikaruniai limpahan harta, ketika ditanya kemana hartamu dipergunakan, ia menjawab bahwa ia menginfakkan ke jalan kebaikan. Dan seterusnya seperti diatas, kamu bohong, kamu lakukan niatmu supaya dikatakan dermawan, dan orang orang mengatakan itu. Lalu diperintahkan untuk dimasukkan ke Neraka.

Bagaimana pentingnya keikhlasan sebagai roh sekecil apapun perbuatan kita, dan ikhlas merupakan kuncinya menuju kebahagiaan kita. Berapa banyak perbuatan yang menelan keringat dan darah, tapi kemudian sia sia karena tidak dibarengi keikhlasan yang jujur.

Jangan takut bila perbuatan kita tidak diketahui orang atau tidak dipuji orang. Karena pujian orang banyak tidak ada artinya bila Allah menolak nya.

Tapi takutlah bila perbuatan kita ditolak Allah karena tidak ada nya keikhlasan sama sekali di dalam nya.

Salah satu hadits yang sangat populer tersebut di atas, intinya adalah pada "Innamal A' Malu Bin Niat, segala perbuatan itu bergantung pada niatnya".

***

*) Penulis adalah Ketua Lembaga Adat Melayu Sumatera Selatan.