Breaking News

Tujuh Alasan Mengapa Kita Harus Memberi Manfaat


 Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Satu: karena Allah telah banyak memberikan kita nikmat.

Dalam Al Quran surat Al Kausar, Allah berfirman, Inna a ' thainaka Al Kausar (sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang sangat banyak).

Setelah ayat ini, lalu Allah mengatakan "Fa shalli li rabbika wan har" (maka dirikan sholat bagi Rabb-mu, dan sembelihan hewan kurban).

Ketika mengomentari ayat ini, Ibnu Taimiyah berpandangan, Allah memerintahkan mengumpulkan dua ibadah sekaligus, yaitu menunaikan sholat dan menyembelih kurban. Inilah kombinasi ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Sedangkan imam Ibnu Katsir menyebutkan, bahwa qurban adalah ibadah ilahiyah dan sosial sekaligus.

Allah tidak pernah luput mengguyur nikmat kepada manusia, maka sebagai balasannya, manusia disuruh menebar manfaat, memberi, mengajar, membantu dan lain lain.

Dua: Pengukuhan Tauhid kepada Allah.

Kerja memberi yang dilakukan oleh orang beriman tidak sekedar menyenangkan dan membahagiakan. Tetapi di balik itu ada pengukuhan tauhid kepada Allah, bahwa ia memberi karena Allah yang telah memerintahkan hal ini. Karena itu pula pemberian tidak perlu dikaitkan kaitkan dengan hal hal yang berbau mistik.

Untuk pengukuhan tauhid ini, Allah mengatakan tentang qurban. Surat Al Hajj: 37 yang arty bahasa Indonesia: sekali kali tidak akan sampai kepada Allah daging dan darahnya, melainkan nilai ketaqwaan kalian.

Ketiga: Mengikuti Sunnah Para Nabi dan Salihin terdahulu. 

Kerja memberi manfaat bukanlah kerja orang orang yang hidup belakangan. Tapi, is merupakan tradisi kenabian dan budaya orang orang shaleh sejak dahulu kala.Ia adalah Sunnah nabi Ibrahim, Nabi Muhammad, Abu Bakar, Abdurrahman bin Auf dan seterusnya. Mereka orang orang yang ulet beribadah, namun pada saat yang sama penuh dedikasi kepada orang lain.

Keempat: Simpati dan Empati Kepada Sesama Muslim.

Dalam sebuah riwayat disebut kan, bahwa Rasulullah bersabda: Siapa saja yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia bukan bagian dari mereka (muslimin itu) H.R. Baihaqi, dalam Al- Ausath, dari Hudzaifah Al Yamani.

Dalam riwayat ini dijelaskan, pembeda antara orang muslim dan bukan, ialah kepedulian mereka terhadap umat (kaum muslimin). Ya, orang orang beriman supaya kepekaan tinggi terhadap saudara saudara nya. Mereka tidak saja punya kewajiban beribadah, tetapi lebih dari itu juga memiliki sensitivitas terhadap hajat hajat sosial di sekitarnya.

Kelima: ini adalah cara memuliakan diri sendiri.

Memberi yang terbaik kepada saudara sebenarnya sebuah cara kita memuliakan diri sendiri. Sebab nilai kita di mata Allah bukan tergantung seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa besar yang kita berikan kepada saudara.

Setiap kali kita memberi manfaat kepada saudara maka itu seperti kita meletakkan batu bata kediaman kita di akhirat. Akan bagaimana bentuk rumah kita di akhirat, sangat tergantung dengan apa yang kita sudah berikan untuk saudara saudara kita.

Keenam: Karena Kita Sejatinya Mahluk Sosial.

Kita harus benar benar memahami, bahwa tidak ada satu pun manusia bisa hidup di muka bumi ini seorang diri, tanpa bantuan orang lain. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan besar, hal hal kecil pun terkadang kita meminta bantuan orang lain. Karena itulah, Allah menjadikan manusia bersuku suku, berbangsa bangsa, memiliki perbedaan bahasa, gaya hidup, agar mereka saling mengenal dan berinteraksi satu dengan yang lain.

Tujuh: Tingkat Kehidupan yang berbeda beda.

Dalam sebuah komunitas selalu ada perbedaan strata. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang berpendidikan tinggi, ada yang putus sekolah. Ada yang bertabiat kasar, ada pula yang halus.

Perbedaan inilah yang mengandung adalah interaksi sosial, adanya kerja sama saling memberi, saling mengisi kekurangan, saling menasehati, saling mengajari, saling bantu membantu. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus saling memberi satu sama lain, hal itu untuk membentuk keseimbangan hidup. Jika tidak akan muncul aneka kekacauan.***

*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan