Breaking News

Penjelasan tentang Teori Kebutuhan Sosial

 

Image by Gordon Johnson from Pixabay

Jendelakita.my.id. - Kebutuhan sosial merujuk pada berbagai bentuk kebutuhan yang berkaitan dengan hubungan antarindividu dan interaksi sosial dalam masyarakat. Teori ini dapat dijelaskan melalui berbagai lensa yang meliputi teori kebutuhan Maslow, teori motivasi Herzberg, serta teori interaksi sosial dari Erving Goffman dan George Herbert Mead.

Teori kebutuhan sosial pertama yang penting adalah teori hierarki kebutuhan Maslow. Abraham Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia dapat diorganisasikan dalam hierarki lima tingkat, yang dimulai dari kebutuhan fisiologis dasar seperti makanan dan air, kemudian bergerak ke tingkat keamanan, cinta dan rasa memiliki, penghargaan, dan akhirnya aktualisasi diri. Dalam konteks kebutuhan sosial, tingkat ketiga dalam hierarki ini, yaitu kebutuhan cinta dan rasa memiliki, mencakup kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, mendapatkan dukungan sosial, dan merasa diterima dalam kelompok sosial. Kebutuhan ini merupakan bagian penting dari psikologi sosial manusia karena mempengaruhi kesejahteraan emosional dan mental individu.

Teori kedua yang relevan adalah teori motivasi dua faktor dari Frederick Herzberg. Herzberg membagi faktor motivasi menjadi dua kategori: faktor motivator dan faktor higiene. Faktor motivator, seperti pencapaian dan pengakuan, berhubungan dengan kepuasan kerja dan dapat mempengaruhi kebutuhan sosial seseorang dalam konteks profesional. Sementara itu, faktor higiene, seperti kondisi kerja dan hubungan dengan rekan kerja, berperan dalam mencegah ketidakpuasan. Dalam hal ini, kebutuhan sosial seperti rasa diterima dan hubungan yang harmonis di tempat kerja sangat penting untuk menjaga kesejahteraan psikologis dan kinerja individu.

Selanjutnya, teori interaksi sosial dari Erving Goffman memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana individu berinteraksi dalam berbagai konteks sosial. Goffman memperkenalkan konsep "presentasi diri" dan "permainan peran" yang menjelaskan bagaimana individu mengelola impresi mereka dalam interaksi sosial. Dalam hal ini, kebutuhan sosial terlihat dalam bagaimana individu berusaha untuk diterima dan dipahami oleh orang lain. Presentasi diri yang sukses dapat meningkatkan rasa kepuasan sosial dan mempengaruhi kualitas hubungan interpersonal.

George Herbert Mead, melalui teori interaksionisme simbolik, menekankan pentingnya proses sosial dalam pembentukan diri dan identitas individu. Mead berargumen bahwa identitas individu dibangun melalui interaksi sosial dengan orang lain dan melalui pemahaman simbol-simbol sosial yang digunakan dalam komunikasi. Kebutuhan sosial dalam konteks ini meliputi kebutuhan untuk berkomunikasi secara efektif dan memahami makna simbolik dalam hubungan sosial, yang mendukung pembentukan identitas sosial yang positif.

Penting juga untuk mempertimbangkan teori hubungan sosial yang berbasis pada model pertukaran sosial. Menurut teori ini, hubungan sosial dilihat sebagai transaksi di mana individu mengharapkan imbalan dari interaksi mereka, seperti dukungan emosional atau bantuan praktis. Kebutuhan sosial dalam model ini berhubungan dengan harapan akan timbal balik dan keseimbangan dalam hubungan, yang mempengaruhi kepuasan dan kontinuitas hubungan sosial.

Dalam perspektif psikologi sosial, teori kebutuhan sosial juga terkait dengan konsep kebutuhan afiliasi dan kebutuhan kekuasaan yang diperkenalkan oleh David McClelland. Kebutuhan afiliasi merujuk pada dorongan untuk membentuk dan memelihara hubungan yang hangat dan positif dengan orang lain, sementara kebutuhan kekuasaan berkaitan dengan dorongan untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain. Kedua kebutuhan ini saling terkait dan mempengaruhi bagaimana individu berinteraksi dan membangun jaringan sosial mereka.

Teori yang menghubungkan kebutuhan sosial dengan dinamika kelompok juga sangat relevan. Dalam teori ini, individu mencari dan membentuk kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka, seperti rasa belonging dan dukungan. Kelompok sosial membantu individu dalam memenuhi kebutuhan afiliasi dan membangun identitas sosial yang terintegrasi dengan kelompok tersebut.

Terakhir, perlu dicatat bahwa kebutuhan sosial tidak hanya terbatas pada hubungan interpersonal, tetapi juga mencakup bagaimana individu berhubungan dengan struktur sosial yang lebih besar, seperti komunitas dan masyarakat. Interaksi dengan komunitas, partisipasi dalam kegiatan sosial, dan keterlibatan dalam organisasi sosial adalah cara-cara di mana individu memenuhi kebutuhan sosial mereka dalam konteks yang lebih luas.

Secara keseluruhan, teori tentang kebutuhan sosial memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami bagaimana dan mengapa individu mencari hubungan sosial dan dukungan dalam kehidupan mereka. Memahami berbagai teori ini membantu kita untuk lebih baik dalam menangani dinamika sosial dan meningkatkan kesejahteraan individu serta kelompok dalam masyarakat.***