Breaking News

Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini

 

Image by ooceey from Pixabay

Tulisan Oleh: Siti Fatimah Parera (Mahasiswa Semester IV Prodi PIAUD STAI Bumi Silampari)

Jendelakita.my.id. - Perkembangan sosial adalah kemampuan anak dalam merespon tingkah laku seseorang yang sesuai dengan norma-norma dan harapan sosial. Perkembangan sosial dinyatakan tidak oleh seorang raja, tetapi diperhatikan oleh orang-orang di kelompoknya. Objeknya adalah objek sosial (orang banyak) dan dinyatakan berulang-ulang. MenurutHurlock bahwa perkembangan sosial merupakaperolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial, yaitu menjadi orang yang mampu bermasyarakat. Perkembangan sosial mengikuti suatu pola, yaitu suatu urutan perilaku sosial yang teratur dan pola ini sama pada semua anak didalam suatu kelompok budaya. Juga ada pola sikap anak tentang minat terhadap aktivitas sosial danpilihan teman hal ini memungkinkan adanya jadwal waktu

sosialisasi.

 Saat anak dilahirkan ke dunia mereka belum memiliki sifatsosial atau memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan dan bimbingan orang tua terhadap anaknya dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jadi perkembangan sosial anak adalah kemampuan anak dalam merespon tingkah laku seseorang yang sesuaidengan norma-norma dan harapan sosial.

Emosi merupakan suatu keadaan pada diri organisme ataupun individu pada suatu waktu tertentu yang diwarnai dengan adanya gradasi efektif mulai dari tingkatan yang lemah sampai pada tingkatan yang kuat (mendalam), seperti tidak terlalu kecewa dan sangat kecewa. Berbagai emosi dapat muncul dalam diri seperti sedih, gembira, kecewa, benci, cinta, marah, sebutan yang diberikan pada emosi tersebut akan mempengaruhi bagai mana anak berfikir dan bertindak mengenai perasaan tersebut.

Perkembangan emosional mencakup pengendalian diri,ketentuan, dan satu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri,sebagai pakar menyatakan bahwa EQ disebut juga sebagai kecerdasan bersikap. Emosi adalah pengalaman yang efektif yang sertai oleh penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadaan mental dan fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap juga dapat diperhatikan dengan tingkah laku yang jelas dan nyata.

 

Karakteristik perkembangan sosial emosional pada aa

Pada umumnya fase ini merupakan saat ketidakseimbangan,dimana anak mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan, dimana pola tersebut sama untuk setiap anak secara normal. Pada dasarnya semua anak menempuh tahapan sosialisasi, kurangnya kesempatan anak untuk bergaul secara baik dengan orang lain dapat menghambat perkembangan sosialnya.

Sebagaimana dikemukakan Hurlock adalah berikut ini:

1.   Amarah

Marah sering kali muncul sebagai reaksi terhadap frustasi,sakit hati, dan merasa terancam. Pada umumnya, frustasi atau keinginan yang tidak terpenuhi merupakan hal yang paling sering menimbulkan kemarahan pada tiap tingkat usia. Dibanding rasa takut, rasa marah lebih sering muncul pada masa kanak-kanak. Inidisebabkan rangsangan-rangsangan untuk marah lebih sering dialami anak ketimbang rangsangan yang menimbulkan rasa takut.

2.   Takut

Reaksi takut pada bayi dan anak-anak berupa rasa tak berdaya. Hal ini tampak pada ekspresi wajah yang khas, tangisanyang merupakan permintaan tolong, mereka menyembunyikanmuka dan sejauh mungkin menghindari objek atau orang yang ditakuti atau bersembunyi dibelakang orang atau kursi. Semakin meningkatnya usia, reaksi rasa takut berubah karena adanya tekanan sosial.

3.   Iri Hati

Iri hati muncul pada saat anak merasa ia tidak memperoleh perhatian yang diharapkan sebagaimana yang diperoleh teman atau kakaknya. Perasaan iri hati muncul lebih bersifat emosi negatif, ia timbul karena anak kurang memiliki rasa aman dan kepercayaan terhadap dirinya sendiri.

4.   Kerja Sama

Anak belajar bermain atau bekerja sama hingga usia mereka empat tahun. Semakin banyak kesempatan yang mereka miliki untuk melatih keterampilan ini, semakin cepat belajar dan menerapkannya secara nyata dalam kehidupannya.

 

Faktor faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Emosional Anak Usia Dini.

Tiga faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap

perkembangan sosial emosioal anak

Faktor hereditas

Menurut Rini Hildayati dkk dalam bukunya mengatakan bahwa faktor hereditas berhubungan dengan hal hal yang diturunkan dari orang tua kepada anak cucunya yang pemberian biologis sejak lahir.

Faktor Lingkungan

Menurut Novan Ardy Wiyani dan Barnawi faktor lingkungan diartikan sebagai kekuatan yang kompelks dari dunia fisik dan sosial yayng memiliki pengaruh terhadap susunan biologis serta pengalaman psikologis, termasuk pengalaman sosial dan emosi anak sejak sebelum ada dan sesudah ia lahir.

Faktor umum

Faktor umum disini maksudnya merupakan unsur unsur yang dapat digolongkan kedalam kedua faktor diatas (faktor hereditas dan lingkungan). Mudahnya faktor umum merupakan campuran dari faktor hereditas dan faktor lingkungan.

Pentingnya Pengembangan Sosial Emosional pada anak usia dini

Kehidupan yang teramat sibuk, mengakibatkan timbulnya tekanan-tekanan pada sosialemosional anak sehingga berdampak pada anak-anak zaman sekarang, yaitu menjadi lebih mudah kesal dan marah terutama dalam menanggapi segala sesuatu mengenai dirinya. Generasi sekarang lebih banyak memliki kesulitan emosi dan sosial dari pda generasi sebelumnya.

Menurut Djawad Dahlan Generasi sekarang lebih banyak memiliki kesulitan emosi dan sosial daripada generasi sebelumnya. Generasi sekarang lebih kesepian dan pemurung, lebih beringasan,kurang memiliki sopan santun, mudah cemas, gugup, serta lebih impulsif.

beberapa contoh perilaku emosi dan sosial yang menyertai generasi sekarang dapat digambarkan sebagai berikut.

Perilaku kesepian dan pemurung

Banyak dialami anak dan generasi sekarang, diantaranya disebabkan semakin meningkatnya kesibukan orang tua mereka.Kedua orang tua yang sibuk bekerja diluar rumah megakibatkansecara sosial maupun emosi menjadi kurang perhatian dan terlantar.

Perilaku beringas dan kasar

Dapat kita temukan pada generasi diindonesia saat ini gejala tawuran pelajar yang sudah betul-betul memprihatinkan.Dahulu gejala tersebut hanya terjadi pada pelajar-pelajar diperkotaan, tetapi sekarang telah merebak daerah-daerah.

Perilaku rendahnya sopan santun.

Nampaknya perilaku ini sudah dianggap tidak berharga lagi oleh kebanyakan anak-anak, termasuk pelajar. Kita dapat melihatnya pada berbaga kesempatan, dirumah, disekolah, ditempat umum, dipasar, di kendaraan umum, distasiun dan sebagainya. Kesopanan dan tata krama serta perbuatan yang dilandasi nilai, tampaknya sebentar lagi akan tercabut darigenerasi anak-anak indonesia.