Miris Membaca Kondisi Pendidikan Kita
Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Dunia pendidikan yang maju, dan profesional di dalam membangun Sumber Daya Manusia memang memerlukan kesadaran bersama kita sebagai warga negara yang patuh pada nilai nilai hukum terutama nilai etika.
Untuk menjaga nilai nilai yang ada berlaku dalam pergaulan sehari-hari memang tidak bisa ditegakkan oleh seseorang ataupun oleh sebuah lembaga tertentu, tetapi kita harus bersama sama menjaga nya.
Pendidikan agama yang sering kita dengar dari para penceramah di mana dan kapan saja sering terdengar dan berdengung di telinga kita bahwa hidup ini baik sifatnya komunitas yang sederhana sampai pada komunitas yang besar seperti bangsa dan negara, dimisalkan sebuah kapal atau perahu yang sedang berlayar menuju pulau yang berhukum dan berakhlak sebagai pulau harapan, maka penumpang haruslah bersama sama bekerja untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Jangan ada penumpang yang menganggur alias tidak memiliki saham apapun untuk bergeraknya kapal atau perahu tersebut, dan bahkan jangan sampai ada penumpang yang merusak kapal atau perahu tersebut sehingga pelan pelan semua akan tenggelam masuk ke dalam sungai atau laut yang sangat berbahaya buat manusia.
Demikian permisalan ataupun ilustrasi kondisi kita sekarang, contoh terkecil di dunia pendidikan di sekitar kita . Hari Sabtu tanggal 29 Juni 24 di harian daerah yang terbit di kota Palembang memuat berita temuan Ombudsman RI Daerah Sumatera Selatan dan merupakan head line berjudul SISWA TAK TERDAFTAR TAPI LULUS.
Ketidak beresan PPDB SMAN Jalur Prestasi.
Ada 911 Siswa harusnya tak lulus.
Ada intervensi Disdik ke Sekolah.
Dari Judulnya (Siswa Tak Terdaftar Tapi Lulus), sangat tidak diterima akal sehat istilah yang sedang ngetren sekarang.. istilah orang hukum cacat logika (istilah penulis).
Kenapa dikatakan cacat logika. Masak orang tidak terdaftar kok lulus. Ini bahasa magic nya mahluk halus seperti berhalusinasi tapi nyata.
Tentu bagaimana nasib siswa yang terzalimi sejumlah 911 yang gagal masuk itu akibat tidak ada orang kuat (orang dalam istilah, orang berkuasa, baik karena kekuasaan ataupun lainnya -- KKN.
Dan sangat disayangkan ini patut diduga oleh oknum oknum yang memiliki ekses kekuasaan.
Tentu SIAPA YANG BERSALAH, semuanya menutup mulut. Bagaikan ilustrasi phuyang kita dulu. Ada Bau Tapi Tak Tahu Siapa Yang KENTUT.
Satu sama lain saling tunjuk akhirnya bau kentut hilang. Padahal itu angin biasa kalau lewat mulut itu namanya menguap, lewat hidung namanya bernafas. Tapi kentut kenapa Bauk tak sedap karena dia lewat jalur NAJIS, kalau dalam ajaran agama Islam itu membatalkan Wudhu.
Wudhu harus diulang lagi agar bisa sholat dan lain lain.
Demikian pula halnya kasus di atas harus di ulang dan dievaluasi lagi sehingga kembali SUCI .
Kasus kasus ini menurut ketua ombudsman RI Daerah Sumatera Selatan sudah pernah terjadi di tahun 2023 namun tahun 2024 terulang lagi. Penurut penulis ini akibat tidak ada tindakan keras dari pihak yang berkompeten menyelesaikan nya.
Dan ini juga sebenarnya kelemahan lembaga ombudsman tidak dapat melakukan tindakan lanjutan atas temuan nya melalui jalur hukum sehingga kasusnya selesai tuntas. Mereka hanya menerima laporan atau pengaduan dari pihak yang dirugikan, selebihnya merekomendasikan pada pihak yang lain.
Karena sifatnya rekomendasi tentu akan menjadi permainan sirkuit sepeda berjalan dalam tong . Hanya keliling keliling saja penonton bertepuk selesailah permainan masing masing pulang dengan membawa cerita yang satu mungkin sama yang lain bisa beda.
Demikian cerita tulisan ini sepertinya sebagai halusinasi seorang pujangga namun nyata dalam kehidupan.
Dan akhirnya tugas bangsa dan negara untuk membangun sumber daya manusia akan terhambat ataupun tersumbat.
Contohnya terjadi di SMA Negeri paporite di Palembang serta jalur PPDB Jalur Prestasi.
Artinya mencari bibit unggul yang berillian dan berakhlak.
Kalau input sudah rusak output nya juga nanti buruk.
Selamat hari proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Revolusi Kemerdekaan dan Revolusi Mental Baru Indonesia Emas terwujud tahun 2045.
Artinya untuk mencapai Indonesia Emas perlu Revolusi Mental yang harus dilakukan secara massal terutama bagi oknum oknum pemegang kebijakan untuk membuang sifat sifat manusia yang tradisional dengan jiwa modern, dari sifat emosional menjadi sifat rational. Dalam bahasa lain Sadar diri atau tau diri di mana posisi kita seharusnya disesuaikan dengan kondisi masing masing jangan sampai merusak sistem yang mengakibatkan kerugian orang lain dengan rasa terzalimi. Kalau bukan kita siapa lagi yang dapat merubah dirinya sendiri. Ciri ciri negara pernah dijajah belum hilang tuntas sampai kelakar akarnya.
Kata bijak dalam agama. Allah tidak melihat rupa, kekuasaan dan dan semua atribut mahluk di dunia. Tapi Dia melihat Taqwa mahluk Ciptaan Nya. Adagium adat. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Masing masing mahluk sama yang dimakan.
Juga masing masing mahluk sama lahir dan mati tanpa busana atau berkulit yang dibawa.
Renungan malam Minggu akhir Juni 2024.***
*) Penulis adalah Pengamat Hukum dan Sosial