Breaking News

Hujan Protes Artefak di Sumatera Selatan Dipindahkan ke Cipinong Bogor


 Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Ada yang menarik kejadian pada hari Jumat malam tanggal 7 Juni 2024, yaitu kejadian atau peristiwa pindahnya ratusan artefak dan benda benda bersejarah lainnya yang diangkut dengan kendaraan darat menurut informasi ada 4 mobil besar. 

Sebagaimana dilansir oleh Koran daerah media on line tanggal 8 Juni 2024 yang berjudul Sangat pantastis yaitu Hujan Protes Ratusan Artefak Artefak Di Sumatera Selatan Dipindahkan ke Cipinong Bogor Jawa Barat 

Semula barang barang tersebut (ratusan artefak dan barang arkeologi) di tempat di Kantor Badan Riset dan Innovasi Nasional (BRIN) wilayah Sumatera Selatan, yang terletak di Jalan Kancil Putih, Lorong Rusa Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat I Palembang.

Kantor BRIN wilayah Sumatera Selatan ini adalah bekas Kantor Balai Archiologi (BALAR).

Atas peristiwa pemindahan barang barang tersebut, pihak Pemerintah Propinsi baik PJ. Gubernur ataupun Dinas dan Lembaga lainnya yang terkait tidak tahu sama sekali akan terjadinya pemindahan ke keluar propinsi Sumatera Selatan.

Seperti nya patut diduga tidak ada koordinasi sebelumnya.

Kalau kita telusuri dari informasi yang didapat dari jurnalis bahwa pemindahan serupa bukan saja di Sumatera Selatan tetapi juga di tempat lainnya.

Kalau kita analisis ini adalah satu kebijakan pusat untuk memudahkan para peneliti yang akan melakukan penelitian baik dari dalam maupun luar negeri guna efektif dan efisien biaya dan waktu.

Yang pasti sumber daya manusia kalau masih tersebar sulit dan belum tentu menguasai untuk menganalisa suatu artefak dan Archiologi.

Yang menarik dari penjelasan Ketua Balai Penelitian Kebudayaan wilayah VI Sumatera Selatan bapak Kristanto Jumardi bahwa BRIN Sumatera Selatan TIDAK MEMADAI untuk menyimpan barang barang Archiologi tersebut. Hal itu alasan KESELAMATAN barang barang tersebut sehingga di pindahkan ke BRIN Pusat.

Argumentasi tersebut sepertinya masuk akal sehat.

Keselamatan barang barang antik termasuk artefak dan Archiologi perlu ditempatkan pada kondisi yang seharusnya agar tidak rusak dimakan masa baik terutama pengaruh musim dan suhu, sehingga perlu peralatan yang canggih kalau tidak akan turun kualitasnya.

Untuk biaya pemeliharaan nya bukan lah barang murah dan memerlukan tenaga profesional.

Belum lagi terjadinya kerugian akibat bencana alam dan hilang dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Mudah mudahan polemik ini berakhir pada titik yang sama.

Karena semua barang barang bernilai sejarah baik yang bergerak maupun yang tetap adalah dikuasai negara, sehingga perlu perawatan yang memungkinkan.

Pertanyaan kenapa baru terjadi nya pemindahan barang barang tersebut baru dipersoalkan, kenapa selama ini seperti hilang dari permukaan.***

*) Penulis adalah Pengamat Hukum dan Masyarakat.