Mengapa Manusia Enggan Menerima Nasihat
Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Semoga Allah merahmati orang orang alim yang ditanya oleh seorang muridnya " mengapa sedikit sekali orang orang yang memberi nasihat"?.
Orang alim itu menjawab: " apakah kamu melihat orang orang yang mau menerima nasihat '?.
Pertanyaan dijabat dengan pertanyaan kembali oleh orang yang bijak.
Salah satu persoalan kemunduran umat dan terjauhnya mereka dari agamanya serta meningkatnya kebodohan, tidak terletak pada sedikit para pemberi nasihat, ulama, guru dan dai. Akan tetapi terletak pada sedikit nya orang yang mau menerima nasihat dan mengikuti nya.
Salah satu pengertian kata"nashihah " adalah menampal baju yang robek. Konon kata ini diambil dari "proses Penjernihan madu" ungkapan nya: nashahtu Al asal, berarti saya menjernihkannya dari kotoran. Jadi, pemberi nasihat adalah orang yang mencintai kebaikan bagi orang lain, berusaha menampal kerusakan yang ditemukannya dan menjernihkan orang yang dilihatnya masih menyimpan kotoran kotoran sehingga menjadi jernih dan siap untuk masuk surga. Mestinya pemberi nasihat seperti ini dicintai dan diterima dengan baik oleh jiwa, tetapi kenyataannya tidak.
Sebab sebab yang menjadikan seseorang enggan menerima nasihat adalah sebagai berikut;
Pertama, hawa nafsu yang dominan dalam jiwanya menghalangi dirinya untuk menerima nasihat, meskipun kebenaran nasihat itu tampak jelas oleh nya.
Kedua, Usia yang lebih relatif muda kadang kala menjadi faktor orang yang lebih tua daripada nya;
Ketiga, kedudukan kadang kala juga bisa menyebabkan dirinya tidak mau menerima nasihat:
Keempat, pengetahuan terhadap agama kadang kala menjadi faktor bagi sebagian orang untuk menolak nasihat dari orang yang lebih sedikit ilmu nya dibandingkan dengan dirinya;
Kelima, tidak memahami hakekat bahaya yang hendak dihilangkan oleh pemberi dari diri orang yang diberi nasihat;
Keenam, pengalaman yang masih sedikit dan usia yang lebih muda membuatnya tidak mampu menilai kebenaran nasihat itu. Ia baru menyadari kebenaran nasihat itu setelah pengalaman nya bertambah atau usianya bertambah dewasa!
Ketujuh, sentimen pribadi terhadap pemberi nasihat;
Kedelapan, pemberi nasihat melakukan kesalahan dalam menerapkan metode pemberian nasihat;
Sembilan, tidak ada keteladanan pada diri si pemberi nasihat;
Sepuluh, kesombongan yang terhadap dirinya karena merasa lebih hebat dalam hal urusan dunia;
Kesebelas, tidak diperhatikan kondisi jiwa orang yang diberi nasihat pada saat momen memberi nasihat.
Beberapa faktor di atas menyebabkan jumlah orang orang yang mau menerima nasihat semakin berkurang.
Kalau kita intisari faktor faktor di atas yaitu kenapa orang tidak mau menerima nasihat tidak lain lebih banyak dipengaruhi oleh faktor penyakit hati khusus sombong dan angkuh.
Allah SWT berfirman yang artinya
Q.S. an- Nisa: 173.
.... Adapun orang orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih.
QS. Al-A'raf: 48.
Yang artinya
..... Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombong kan itu, tidak lah memberi manfaat kepada mu. Demikianlah beberapa ayat suci Al Quran telah mengingatkan kita agar jauh dari penyakit hati.
Mudah mudahan dengan pengujian selama bulan Ramadhan ini akan ada pembaharuan pada diri kita. Aamiin. ***
*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan