Breaking News

Segala Sesuatu Diciptakan dengan Takdir

Tulisan Oleh: Albar Sentosa Subari*)

JENDELAKITA.MY.ID - Semua yang berada di langit dan bumi, serta isinya diciptakan oleh Allah Dan seiring dengan penciptaan mereka. Allah juga telah diberikan suatu aturan, lakon, atau cerita untuk diri mereka masing masing. Cerita inilah yang disebut dengan Takdir.

QS. Al Qomar; 49

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (yang telah ditentukan).

Setiap manusia memiliki lakon dan cerita yang khusus dibuat untuk nya. Cerita seorang manusia dari mulai dia lahir sampai di akhirat nanti sudah ditentukan oleh Allah dengan sedetik detilnya, dan dicatat pada suatu kitab besar yang bernama Lauhul Mahfudzh.

QS. Ar Ra'ad; 8

Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi Nya ada ukurannya.

Seperti telah dikatakan di atas, segala yang diciptakan oleh Allah telah diberikan cerita atau takdirnya masing masing.

QS. Al Hijr; 21

Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami saja perbendaharaannya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.

Setiap langkah dan setiap detik jantung, setiap apa yang dialami manusia sejak lahir, hingga sekarang, sampai kita mati nanti sebelumnya sudah diatur dan direncanakan oleh Allah. Allah tidak menciptakan sesuatu lalu membiarkan nya begitu saja tanpa diatur lagi. Jadi sekali lagi, semua hal di dunia ini termasuk kebaikan dan keburukan, kebahagiaan dan kesedihan sudah diatur untuk setiap manusia.

QS. Al Insan;30.

Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Ada beberapa golongan yang memiliki persepsi tentang takdir

Pertama, nasib manusia sudah ditemukan oleh Allah. Manusia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menurut saja ketentuan Allah.

Kedua, Manusialah yang menentukan segala galanya, manusia lah yang bisa menentukan takdir dan nasib yang dijalani nya.

Ketiga, nasib manusia tidak semuanya ditentukan oleh manusia. Manusia berusaha. Allah yang menentukan.

Pertanyaan apakah takdir bisa diubah.

Sebenarnya takdir yang dibuat oleh Allah tidak dapat diubah lagi oleh manusia atau pun mahluk mahluk Nya yang lain. Sekali takdir ditentukan oleh Allah, takdir itu akan tetap seperti itu hingga hari akhir nanti dan persis seperti itulah manusia harus menjalani nya.

QS. Faathir:43

... Maka sekali sekali kamu tidak akan menemui Perubahan pada Sunnatullah, dan sekali sekali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi Sunnatullah itu.

Manusia tidak bisa mengubah atau meminta Allah mengubah takdir yang telah ditulis oleh Nya. Di sinilah paradoks tentang takdir dan usaha dimulai

QS. Ar Ra'ad; 39

Allah menghapus kan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi Nya terdapat Ummul Kitab (Lauhul Mahfudzh)

Allah memang sudah membuat takdir kita, dan kita sama sekali tidak mengetahui isinya. Manusialah yang akan mewujudkan takdir nya masing-masing. Kita baru mengetahui bahwa sesuatu telah menjadi takdir kita jika sudah dijalani.

Jadi manusia sendirilah yang harus berusaha mewujudkan takdir anda. Toh anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi esok. Apakah esok anda menjadi raja atau pencopet. Tidak ada yang tahu. Lalu bagaimana cara mengetahui takdir kita.

Satu satu nya adalah menjalani kehidupan hari demi hari. Berusaha lah dengan sungguh sungguh, niscaya anda akan melihat takdir anda terwujud di depan mata.

QS. Ar Ra'ad:  11

Bagi manusia ada malaikat malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali sekali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Ini artinya Anda lah yang menentukan bagaimana hidup anda di esok hari. Andalah yang mewujudkan takdir anda dengan mengubah keadaan diri sendiri. ***

*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan