Breaking News

Sahabat Sebagai Teman Berbagi

Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Sahabat Sebagai Teman Berbagi, oleh karena itu, pilihlah teman yang baik, yang bisa berbagi dalam suka maupun duka. Teman sejati bukanlah teman yang hanya mau diajak bersenang senang saja, atau hanya mendekati kita apabila sedang butuh kita. Ini namanya teman kepepet. Teman sejati adalah teman yang bisa mengerti situasi yang dialami oleh sahabatnya.

Apabila sahabat nya senang, dia ikut senang. Apabila sahabatnya bersedih, dia ikut berduka.

Seorang mukmin adalah cermin dari saudara nya. Seorang mukmin itu bersaudara dengan mukmin yang lain. Dia tidak akan membiarkan saudara nya disia siakan dan dicampakkan, dan dia akan menjaga nya dari belakang (H.R. Bukhari).

Teman juga merupakan persediaan kita di dunia ini dan di akhirat nanti. Di dunia, mereka bisa menjadi tempat meminta pertolongan dan simpati. Sedangkan untuk kehidupan kita di akhirat nanti, sahabat sejati akan selalu mengajak ke jalan kebaikan dan tidak merasa berat mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan temannya.

"Pentingkanlah olehmu berukhuwah (mengikat tali persaudaraan). Karena mereka lah yang menjadi persediaan mudi dunia maupun di akhirat. Apakah kamu tidak mendengar penyesalan penghuni neraka nanti. Kami tidak mempunyai penolong dan tidak mempunyai sahabat/saudara yang akrab di dunia dulu" (HR. Ali Ra).

Teman juga dapat mempengaruhi iman kita, jadi dalam berteman sebaiknya anda harus memilih milih yang baik hatinya dan agama nya. Jangan memilih teman berdasarkan kekayaannya, tampangnya, kepintaran nya atau kehebatan nya, tetapi pertimbangkan lah pula hati dan imannya. Karena sedikit atau banyak, diri kita pasti akan ikut dipengaruhi oleh tingkah laku teman teman kita.

Jadi teman kita alim dan suka beribadah, tentu nya kita akan ikut terimbas saat melihat sifat sifat baiknya dan melihat dia rajin beribadah. Sedangkan sebaliknya, jika teman kita keranjingan ke tempat maksiat misalnya, tentu cepat atau lambat pasti anda juga akan ikut terbawa mengikutinya.

"Agama seseorang itu tergantung pada agama temannya. Okeh sebab itu, teliti dengan benar siapa yang akan dijadikan teman" (HR. Abi Hurairah)

Jadi tidak perlu dipilih yang mana yang akan dijadikan sahabat sejati. Nanti pada akhirnya, hati andalah yang akan memutuskan bahwa seseorang itu cocok dijadikan teman. Tetapi ingat sekali lagi, ia harus berakhlak yang baik karena iman dan kebahagiaan anda sedikit banyak akan dipengaruhi oleh sahabat anda tersebut. ***

*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan