Kenapa Harus Terjadi Begini
Opini Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Sebagian besar dari yang pernah kita alami tanpa kita ketahui penyebab nya. Kadang suatu hal yang terjadi tanpa kita ketahui dari mana asal nya, kita tidak tau bagaimana ia bisa terjadi seperti itu, dan kita tidak tahu apa akibatnya.
Manusia tidak bisa menentukan apa yang terjadi pada diri nya. Walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi segala kemungkinan,
Tetap saja yang terjadi kadang kadang berada di luar kemampuan kita.
Kenapa aku ditimpa musibah seperti ini sedangkan orang lain ditimpa musibah seperti itu. Hanya Allah lah yang mengetahui jawabannya. Kita hanya wayang wayang dengan peran yang telah ditetapkan oleh sang dalang (Allah). Mungkin ada ada yang berperan menjadi raja, menjadi sopir, menjadi ulama, penjahat dan sebagainya.
Seiring dengan peran kita. Allah juga telah menyiapkan suatu cerita untuk Kita. Ada yg mendapat cerita kehidupan yg indah. Ada yang ditimpa musibah, ada seperti ini dan itu.
QS. Ali Imran; 154
Katakanlah; sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang orang yang telah ditakdirkan akan mati itu juga ketempat mereka terbunuh.
Dan Allah berbuat demikian untuk menguji apa yang ada di dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada di hati mu. Allah Maha Mengetahui Isi Hati.
Ayat di atas aslinya diturunkan kepada umat Rasulullah Saw yang tidak mau mengikuti perintah nabi untuk berperang karena mereka takut terbunuh.
Ayat tersebut menjelaskan, walaupun anda tinggal di rumah saja tetapi jika anda telah ditakdirkan untuk mati, tetap tidak ada satupun yang bisa menolaknya.
Musibah yang dirasakan paling berat adalah musibah yang terjadi di saat kita sedang berbahagia. Karena di saat saat seperti itulah lah manusia biasa' lengah, biasanya manusia lupa, sehingga jika ada hal yang buruk yang menimpa dirinya ia akan benar benar kaget. Ia sama sekali tidak menyangka hal seperti itu bisa terjadi padanya.
Cobalah anda bayangkan, bagaimana rasanya hati yang bahagia tiba tiba ditampar oleh kesedihan?. Apakah tidak sakit?.
Apakah tidak hancur.
Saat seperti ini, biasanya hati mulai bertanya tanya. Kenapa harus sekarang, Ya Allah? Kenapa Engkau beri aku kesedihan di kala aku sedang berbahagia seperti ini. Kenapa tidak nanti saja, di kala aku sudah kuat.
QS. Huud: 9.
Dan jika Kami rasakan kepada manusia sesuatu Rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian Rahmat itu Kami cabut darinya, pastilah dia menjadi berputus asa lagi tidak berterima kasih.
Ketahui lah, sesungguhnya Allah sedang dalam proses menguji dan sekaligus memberi peringatan kepada anda. Ia menguji apakah hamba Nya mempunyai melewati cobaan di saat ia sedang berada di atas.
Ia memberi peringatan kepada anda yang mungkin sudah melalaikan Nya karena sedang dimabuk bahagia.
Biasanya jika kita sedang senang, kita lupa dari mana sebenarnya asal kesenangan tersebut. Sedangkan kadang kadang kita lupa untuk bersyukur, kita lupa berterima kasih kepada Allah yang telah melimpahkan semua Rahmat itu kepada kita. ***
*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan