Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Opini oleh: Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Tulisan ini berawal dari niat kajian sejarah perjuangan para pendiri bangsa.
Mungkin kita lupa atau belum mengetahui kapan hari lahir Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kita hanya populer mengatakan NKRI Harga mati., hari lahir NKRI malah tidak pernah diperingati.
Agar generasi muda kita tidak melupakan sejarah atau buta sejarah, mengapa tidak pada setiap peringatan hari Proklamasi 17 Agustus 1945, kita juga secara implisit atau sekaligus bersedia memperingati Proklamasi NKRI (1950).
NKRI yang kita pertahankan sekarang ini, yang dengan gagah berani disebut sebut sebagai HARGA MATI, tidak muncul tiba tiba dari atas langit.
Prof Usman Pelly (it has a history), sembari menambahkan: walaupun pelaku sejarah itu bukan orang yang kita senangi (Lukman Hakim, 2021).
Sekilas sejarah: pada tanggal 19 Mei 1950, diadakan pembicaraan antara Pemerintah RIS- yang juga bertindak mewakili Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur -- dengan Pemerintah RI.
Hasil pokok pembicaraan itu ialah bahwa RIS dan RI dalam waktu sesingkat mungkin akan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah RIS dan Pemerintah RI akan membubarkan diri.
Sekaligus Ir. Soekarno akan menjadi Presiden dari negara baru: Negara Kesatuan. Mohammad Hatta ditunjuk menjadi wakil Presiden.
Pada tanggal 15 Agustus 1950, dalam sidang bersama Senat dan Parlemen RIS, Presiden Soekarno membacakan Piagam Pembentukan NKRI.
Dan dua hari setelah itu tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1950, Presiden Soekarno mengumumkan lahir nya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dikutip dari buku Lukman Hakim, berjudul Utang Republik Pada Islam (perjuangan para tokoh Islam dalam menjaga NKRI mengatakan bahwa menurut ilmuwan politik, Mohammad Noer, Ph.D, mengemukakan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki dua proklamasi, yaitu: pertama Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, sebagai pernyataan bahwa penjajahan terhadap bangsa Indonesia telah berakhir dan bangsa Indonesia ini menyatakan kemerdekaannya.
Kedua, Proklamasi Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, sebagai pernyataan bubarnya 16 negara bagian, termasuk RI, dan melebur ke dalam negara baru bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Belakang ini, sosialisasi sejak tahun 2004 getol mensosialisasikan empat pilar bangsa; Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sosialisasi nya itu makin massif, karena tidak hanya dilaksanakan oleh sebuah tim bentukan Pimpinan MPR, tetapi dilaksanakan juga oleh seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Penulis tiga dari tim juri yang ada di Sumatera Selatan yang berhak melakukan penjurian lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kebangsaan yang diikuti oleh peserta didik Sekolah Menengah Atas di provinsi Sumatera Selatan.
Yang hasilnya nanti akan dipertandingkan di tingkat nasional, biasanya disekitar bulan Maret sampai Agustus setiap tahun.
Namun sudah tiga tahun terakhir kegiatan tersebut tidak terdengar lagi, salah satunya adalah kondisi covid 19.
Tim juri daerah mendampingi tim juri dari Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Penunjukkan tim juri lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kebangsaan, sebelum sudah mendapat materi tentang ketatanegaraan Indonesia yang dilakukan oleh tim sekretariat jenderal MPR. Salah satunya yang diikuti penulis yang dilakukan di Sawangan Bogor di Diklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ***
*) Penulis adalah Ketua Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan