Berdakwahlah Walaupun Satu Ayat
Penulis: H. Albar Sentosa Subari, S.H., S.U.
Jendelakita.my.id. - Walaupun kita baru sedikit memiliki ilmu agama dan amal yang telah dikerjakan, sampaikanlah yang sedikit itu terlebih dahulu. Sambil terus menambah ilmu dan amal hingga akhir hayat, insyaallah Allah akan mematikan kita dalam keadaan husnul khatimah. Sambil menunggu keahlian berceramah muncul dengan sendirinya sejalan dengan bertambahnya ilmu dan amal, jangan berhenti untuk menyampaikan kebaikan. Mungkin ada yang berdalih, “Aku tidak bisa mendakwahi orang lain karena pengetahuanku tentang agama sangat minim.” Bagaimana menjawab pertanyaan seperti ini? Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sampaikanlah dakwah walaupun satu ayat.” (H.R. Bukhari).
Walaupun hanya memahami satu ayat, sampaikanlah kepada orang lain. Walaupun mendapatkan ilmu dari khotbah Jumat atau dari mendengar radio, sampaikan pula kepada orang lain. Jika menghadiri pengajian atau majelis taklim, datangi sanak saudara lalu ceritakanlah apa yang Anda dapatkan dari pengajian tersebut. Insyaallah, diawali dari hal-hal kecil, petunjuk Allah akan datang kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Sekali lagi, jangan jadikan dosa yang pernah seseorang lakukan sebagai penghalang untuk berdakwah. Tidak ada manusia yang sempurna; manusia adalah tempat salah dan dosa. Biasakan selalu beristighfar, memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Nabi Muhammad SAW, yang sudah dijamin masuk surga saja, setiap hari beristighfar memohon ampunan kepada Allah minimal seratus kali.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Mengapa kamu menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan sedangkan kamu melupakan diri (kewajibanmu sendiri)?” (Al-Baqarah: 44). Yang dilarang oleh ayat tersebut adalah melupakan diri sendiri. Adapun kapan berdakwah menjadi haram, yaitu ketika seseorang menyuruh orang lain berbuat kebaikan sementara ia sendiri tidak melakukannya. Sesungguhnya, berdakwah justru membantu seseorang memperbaiki dirinya sendiri. Jangan sekali-kali, sebagai seorang muslim, berkata: “Aku tidak akan berdakwah sampai keimananku benar-benar sempurna.”
Bagaimana solusinya? Berdakwahlah dengan keimanan Anda apa adanya. Menyebarkan Islam (syiar Islam) adalah tanggung jawab kita semua. Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d: 11). Renungkanlah kisah dakwah Nabi Muhammad SAW. Beliau dahulu berdakwah seorang diri di muka bumi, kemudian mencari pendamping. Rasulullah SAW mulai mendakwahi Abu Bakar. Keduanya begitu semangat dan teguh di tengah masyarakat kafir saat itu. Abu Bakar masuk Islam dan berhasil merekrut tujuh orang sahabatnya. Dari tujuh orang, bertambah menjadi tujuh puluh orang yang masuk Islam. Akhirnya, setelah Nabi Muhammad SAW berdakwah selama dua puluh tiga tahun, seluruh penduduk Mekkah dan sebagian besar penduduk Madinah memeluk Islam.
Bagaimana dengan Anda? Bukankah lebih dari satu miliar penduduk bumi saat ini telah beridentitas sebagai muslim?