Haji Mabrur
Penulis: H. Albar Sentosa Subari, S.H., S.U. (Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan)
Jendelakita.my.id – Semoga saudara-saudara kita yang menunaikan ibadah haji tahun ini dikaruniai Allah Swt. haji yang mabrur.
Itulah predikat tertinggi yang diharapkan oleh setiap jemaah, karena tidak ada balasan yang lebih layak bagi haji yang mabrur selain surga yang abadi, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Haji mabrur secara rohaniah tampak pada penguatan tauhid dalam diri seseorang. Sementara secara lahiriah, akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari: santun, tidak sombong, penyabar, suka menolong, pemaaf, rajin beribadah, dan gemar beramal saleh.
Seorang yang hajinya mabrur akan tampak mengalami perubahan nyata antara sebelum dan sesudah menunaikan ibadah haji. Perubahan itu terlihat, antara lain:
-
Ketekunan dalam beribadah. Sebelum berhaji mungkin jarang salat berjemaah, tetapi setelah berhaji menjadi rajin menghadiri salat berjemaah.
-
Meningkatnya kasih sayang kepada sesama, termasuk kepedulian terhadap saudara seiman, keluarga, tetangga, dan sahabat karib.
-
Kedermawanan dalam berinfak dan bersedekah, serta tumbuhnya cinta kepada fakir miskin.
-
Kesederhanaan dalam gaya hidup, kerendahan hati, dan perilaku baik lainnya.
Semua perubahan itu mencerminkan peningkatan ketakwaan kepada Allah Swt.—semakin dalam, semakin dihayati, dan semakin dipraktikkan dalam kehidupan nyata.
Haji mabrur menjadikan seseorang semakin memikat dan layak menjadi suri teladan bagi masyarakat sekitarnya. Haji mabrur adalah sikap hidup yang selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan cara terus memperbaiki ibadah, baik secara kualitas maupun pelaksanaannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, haji mabrur tercermin dalam perilaku yang islami, yaitu perilaku yang baik, benar, jujur, dan bermanfaat bagi sesama.
Perlu diingat, kewajiban haji hanya sekali seumur hidup. Nabi Muhammad Saw. sendiri hanya melaksanakan haji satu kali, yaitu pada tahun terakhir sebelum wafat. Jika seseorang memiliki kelebihan harta, ia boleh melaksanakan umrah setiap tahun karena umrah termasuk ibadah sunah yang sangat dianjurkan.
Namun, jika memiliki kelebihan materi, akan lebih utama bila digunakan untuk menghajikan saudara-saudara kita yang sangat ingin berhaji tetapi belum mampu secara finansial—daripada digunakan untuk berhaji berulang-ulang setiap tahun.