Breaking News

Fenomena Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

 

Foto Ilustrasi Pergaulan Bebas (Image by Gerd Altmann from Pixabay)

Tulisan Oleh Dea Riski Amanda

Jendelakita.my.id. - Saat ini, di kota-kota besar, pergaulan bebas sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Padahal, ini merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multifaset, yang melibatkan berbagai aspek kehidupan remaja dan dewasa muda. Pergaulan bebas tidak hanya melibatkan mereka yang berada di lingkungan pendidikan, seperti siswa sekolah dan mahasiswa, tetapi juga individu yang berada di luar sistem pendidikan formal.

Menurut pendapat saya, seharusnya anak-anak muda zaman sekarang lebih menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, pada malam pergantian tahun, banyak anak muda yang keluar hingga larut malam dengan berbagai alasan, seperti berkumpul di rumah teman untuk membakar-bakar makanan atau sekadar ingin melihat kembang api. Padahal, momen-momen seperti itu sering kali menjadi awal mula terjadinya pergaulan bebas.

Saya sering membaca berita atau artikel yang menceritakan tentang remaja yang baru berusia 17 atau 18 tahun sudah hamil di luar nikah dan jarang pulang ke rumah. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi orang tua. Mereka perlu lebih peka dan tegas terhadap anak-anaknya, karena anak-anak itu masih menjadi tanggung jawab mereka. Sayangnya, banyak orang tua yang kurang sadar atau terlalu membebaskan anak, padahal sudah banyak contoh nyata di sekitar kita.

Mengapa anak zaman sekarang begitu sulit diberi nasihat? Padahal sudah banyak kejadian yang seharusnya menjadi pelajaran. Bukan hanya saat malam tahun baru, bahkan ketika naik motor pun banyak pasangan muda yang berboncengan terlalu dekat, seakan-akan sudah seperti suami istri. Mereka tampak tidak malu melakukannya di tempat umum. Saya sering bertanya dalam hati, apakah mereka tidak malu? Tidak takut dosa? Tidak takut menjadi bahan gunjingan orang? Astagfirullah, saya sering merasa geram melihatnya, apalagi jika mereka melakukannya di tempat yang sepi.

Ngomong-ngomong, teman-teman tahu tidak apa itu pergaulan bebas? Pergaulan bebas merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial, seperti seks bebas, penggunaan narkoba, dan tindakan-tindakan lain yang dapat merusak kesehatan fisik maupun mental. Jadi, pergaulan bebas bukan hanya soal pacaran dan sering keluar malam, tetapi juga mencakup penyalahgunaan narkoba.

Narkoba ini sangat berbahaya, namun sayangnya banyak anak muda sekarang yang sudah tahu, bahkan mencoba mengonsumsinya. Padahal, narkoba bisa merusak otak dan mental. Saya pribadi sangat tidak menyukai orang-orang yang menjadi pecandu narkoba, karena mereka sering kali menyusahkan keluarga. Saat tidak punya uang, mereka bisa menjual barang-barang yang ada di rumah demi memuaskan egonya.

Lebih miris lagi, anak-anak sekolah setingkat SMP dan SMA pun kini sudah mengenal narkoba. Tidak hanya itu, mereka juga sudah terpapar judi online—yang sering disebut “judol”—seperti slot online. Saya benar-benar heran, kenapa situs-situs semacam itu tidak diblokir saja dari dulu? Situs-situs tersebut sangat merusak remaja. Pemerintah seharusnya tegas dan segera menutup akses terhadap platform-platform semacam itu. Jika tidak, masa depan anak muda kita benar-benar terancam.

Pergaulan bebas dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tetapi paling umum terjadi pada masa remaja dan awal masa dewasa, yaitu saat seseorang sedang mencari jati diri dan mengalami banyak perubahan dalam hidup. Pergaulan bebas bisa terjadi di sekolah, kampus, tempat hiburan, hingga media sosial.

Mengapa pergaulan bebas terjadi?
Beberapa penyebabnya antara lain: kurangnya pengawasan dari orang tua, pengaruh teman sebaya, serta minimnya pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan hubungan yang sehat.

Bagaimana cara mengatasinya?
Masalah ini dapat diatasi dengan memberikan edukasi yang lebih baik mengenai kesehatan reproduksi dan hubungan yang sehat, meningkatkan peran serta dan pengawasan orang tua, serta mendorong perilaku yang sehat dan positif di kalangan remaja.

Dengan memahami permasalahan ini secara menyeluruh, kita bisa mengambil langkah-langkah yang lebih tepat untuk mencegah dan mengurangi dampak buruk dari pergaulan bebas. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, memberikan pendidikan yang tepat, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral dan karakter generasi muda.