2 Kata Sosiologi
Penulis adalah Mahasiwi STAI Bumi Silampari Lubuklinggau
Oleh:
Aziza Mandalika*)
JENDELAKITA.MY.ID - Sosiologi terdiri dari dua kata ,
socio dan logy yang artinya adalah ilmu yang mempelajari tentang
sosial. Secara terminologis sosiologi adalah ilmu yang objeknya terlihat atau
tampak, menggejala dan menjadi nyata dalam kehidupan sosial, seperti struktur
dan sifat sosial masyarakat, budaya dan kultur yaitu pola komunikasi dan
interaksi yang terjadi di masyarakat, nilai-nilai budaya. Peradaban dan tradisi
yang berkembang didalamnya, adalah
keadaan tingkat sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan hukum.
Sosiologi perkotaan dan perdesaan adalah dua subdisiplin ilmu dalam ilmu sosiologi yang fokus pada studi tentang kehidupan sosial di perkotaan dan di daerah pedesaan. Perbedaan diantara keduanya mencakup aspek demografi, ekonomi, sosial dan budaya. Sosiologi perkotaan menyoroti keragaman etnis, budaya, sosial dan ekonomi yang ada dikota kota besar. Ini mencerminkan kompleksitas kehidupan perkotaan dan tantangan serta peluang yang ada.
Sosiologi Perkotaan
Sosiologi
perkotaan adalah cabang sosiologi yang mempelajari masyarakat dan fenomena
sosial di lingkungan perkotaan. Disiplin ini fokus pada analisis hubungan antara individu,
kelompok dan institusi dalam konteks perkotaan. Masyarakat kota memiliki
fasilitas yang lengkap dimulai dari pendidikan, kesehatan dan olahraga.
Didaerah perkotaan sering menjadi pusat
ketidaksetaraan ekonomi, dan sosiologi membantu kita untuk memahami
ketidaksetaraan ini dan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, perumahan
yang tidak layak, dan pekerjaan informal yang seringkali lebih menonjol di lingkungan perkotaan. Di perkotaan juga
seringkali menjadi tempat dimana orang
orang mencari peluang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Sosiologi
perkotaan memungkinkan kita untuk mengeksplorasi bagaimana mobilitas sosial dan
kesempatan berkembang dalam konteks perkotaan. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah tantangan lingkungan. Diwilayah perkotaan juga terkait isu-isu
lingkungan seperti polusi udara, pengelolaan air dan kerentanan terhadap
perubahan iklim, pada sosiologi perkotaan membantu kita memahami perubahan
peran kota dalam isu-isu lingkugan global.
Perspektif
sosiologi perkotaan lebih berfokus pada kepadatan penduduk perkotaan,
perpindahan masyarakat dari desa ke kota, keberagaman etnis, mobilitas sosial
dan masalah-masalah perkotaan lainnya seperti perumahan, transportasi dan
kesetaraan sosial di masyarakat. Teori sosiologi yang biasa digunakan yaitu
dengan menggunakan teori konflik, teori ekologi manusia, teori pertukaran
sosial, dan teori interaksionisme simbolik agar bisa memahami dinamika sosial
di perkotaan.
Diperkotaan
memiliki populasi bisa mencapai ratusan
ribu , jutaan bahkan puluhan juta penduduk. Umumnya terletak didaerah urban
atau metropolitan, cenderung memiliki banyak fasilitas, gedung pencakar langit,
prasarana jalan yang baik. Struktur sosial yang lebih beragam dan aktifitas
ekonomi juga beragam. Kota sering menjadi pusat perdagangan, industry dan
inovasi. Pekerjaan yng menggunakan teknologi dan manufaktur lebih dominan
sehingga masyarakat perkotaan harus
memiliki skill dan terlatih menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
pekerjaan.
Struktur
pemerintahan kota dipimpin oleh seorang walikota yaitu seorang pemimpin
eksekutif kota dan bertanggung jawab
atas administrasi dan pengambilan keputusan di tingkat kota. Walikota juga
dipilih oleh warga kota melalui pemilihan umum. Ada juga dewan kota yaitu
sebuah badan perwakilan yang terdiri dari anggota yang mewakili berbagai distrik /wilayah didalam kota.
Tugasnya adalah membuat peraturan kota, mengawasi anggaran dan memberikan
nasihat kepada walikota. Departemen Kota adalah departemen atau unit yang
bertanggung jawab atas berbagai aspek pemerintahan, seperti Pendidikan,
Kesehatan, keamanan, infrastruktur dan lainnya,
Masing – masing departemen dipimpin oleh seorang direktur atau kepala
departemen. Ada juga lembaga-lembaga
kota tambahan lainnya seperti dewan perencanaan, komisi keamanan, yang berperan
dalam mengambil keputusan dan pengawasan tertentu.
Pengembangan – pengembangan di wilayah masyarakat perkotaan yaitu dengan cara mendorong pertumbuhan kota yang berkelanjutan dengan perencanaan tata ruang yang baik dapat membantu kemacetan dan polusi udara, menciptakan lapangan kerja yang beragam dan stabil, peningkatan usaha UMKM, meningkatkan akses mutu Pendidikan dan mutu layanan kesehatan serta memperhatikan kebersihan lingkungan di sekitar dengan cara membiasakan hidup bersih dengan ramah lingkungan. Baik pengembangan yang dilakukan di desa atau dikota tentunya harus dilakukan secara bersama dan tolong menolong. tugas yang kompleks dan memerlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat setempat. Pendekatan yang holistik dan berkelanjutan harus diambil untuk mencapai tujuan pengembangan yang bekelanjutan dan inklusif
Sosiologi Perdesaan
Sosiologi
perdesaan adalah ilmu yang membahas tentang desa atau perdesaan baik secara
struktur pemerintahan, budaya, ekonomi dan perilaku masyarakat desa. Sosiologi perdesaan memberikan pemahaman yang
dalam tentang peran agrikultur dalam membentuk kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat pedesaan. Ini sangat membantu kita akan pentingnya menghargai
pertanian sebagai mata pencaharian utama dalam banyak wilayah didunia.
Kehidupan pedesaan seringkali geografis
lebih tersebar, dan dapat mempengaruhi dinamika sosial. Sosiologi
pedesaan membantu kita dalam memahami konsep-konsep solidaritas komunitas,
saling ketergantungan dan tradisi yang masih kuat. Seperti di banyak tempat,
pedesaan juga mengalami perubahan sosial seperti urbanisasi perlahan dan dampak
globalisasi. Tantangan dan peluang yang dialami masyarakat dalam menghadapi perubahan ini tentulah ilmu
sosiologi yang dapat membantunya.
Perspektif
sosiologi pedesaan berpusat pada masyarakat dan kehidupan sosial masyarakat di
pedesaan yaitu tentang bagaimana komunitas di pedesaan terorganisir, budaya dan
tradisi yang sangat kuat teerjalin di kehidupan sosial pedesaan. Teori
sosiologi yang biasa digunakan yaitu
teori pertukaran sosial, teori konflik dan teori system sosial untuk memahami
interaksi sosial dan struktur sosial di pedesaan. .
Profil
desa dan ruang lingkup kota mengacu kepada ciri-ciri, karakteristik dan perbedaan
antara dua jenis pemukiman yang umumnya ada di banyak negara.Desa biasanya
memiliki populasi yang lebih kecil dibandingkan dengan kota, Populasi desa
biasanya hanya berjumlah ratusan hingga ribuan orang. Desa biasanya terletak di
daerah pedesaan atau diluar kota, mereka umumnya dikelilingi oleh lahan
pertanian, cenderung memiliki struktur sosial yang sederhana, komunitas lebih
ramah dan akrab/ saling mengenal. Perekonomian di pedesaan tidak hanya bertani
melainkan ada juga peternakan dan pekerjaan tradisional. Infrastruktur yang ada
di pedesaan cenderung lebih sederhana dan terbatas. Sehingga didesa-desa tetap
memegang peran penting dalam pertanian dan kelestarian lingkungan..
Struktur
pemerintahan desa menyesuaikan dengan
populasi didesa. Pemerintahan desa
dijalankan oleh kepala desa. Kepala desa adalah pemimpin utama di sebuah desa
dan bertanggung jawab atas administrasi dan pembangunan desa. Kepala desa
dipilih oleh warganya yang ada didesa tersebut. Pemerintahan desa selain kepala
desa yang memimpin desa ada juga dewan desa dan perangkat desa. Dewan desa
bertugas merancang peraturan desa, mengawasi anggaran desa dan memberikan
nasehat kepada kepala desa. Sedangkan perangkat desa bertugas sebagai staff
administrasi yang bekerja dibawah kepemimpinan kepala desa dan perangkat desa
juga yang memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat desa.
Pengembangan
di sektor pertanian adalah sektor utama diwilayah pedesaan. Meningkatkan
produktivitas pertanian, mendukung petani dengan menggunakan teknologi,
meningkatkan infrastruktur, penyediaan air bersih, penyediaan listrik di desa,
memberikan pelatihan akan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
petani.
Kesimpulan
Pentingnya
mempelajari ilmu sosiologi perdesaan dan perkotaan adalah tentunya dapat
memahami perubahan sosial, struktur sosial, dan tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat di berbagai lingkungan geografis. Studi ini juga membantu dalam
merancang kebijakan dan intervensi sosial yang dapat meningkatkan kualitas
hidup dan kesejahteraan penduduk perdesaan dan perkotaan.
Daftar Pustaka:
R.
Bintaro, 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permaslahannya, Jakarta: Ghalia
Indonesia
Khairuddin,
2000. Pembangunan Masyarakat, Liberty: Yogyakarta