Breaking News

Ternak Ikan Cupang Ala Rumahan

Ilustrasi Ikan Cupang 
Image by Myungja Anna Koh from Pixabay

Oleh: Aming Bayu Prandika*)

JENDELAKITA.MY.ID – Ikan cupang menjadi pilihan populer di kalangan orang dewasa dan anak-anak sebagai ikan hias.

Budidaya ikan cupang sangatlah mudah dibandingkan dengan usaha lain di industri ikan hias karena hanya membutuhkan ruangan yang sedikit.

Ikan cupang, salah satu jenis ikan hias, mempunyai nilai komersial yang tinggi dan mudah didapat di pasaran.

Harga ikan cupang jantan berkisar Rp. 5.000 hingga Rp. 1.000.000.

Agar berhasil memelihara ikan cupang, prosedur yang diperlukan harus diikuti dengan cermat. Jika tidak, ikan cupang Anda bisa mati atau sakit.

Selain itu, investasi besar yang Anda lakukan untuk modal beternak ikan cupang akan sia-sia.

Berikut panduan cara beternak ikan cupang.

Awalnya, buatlah pengaturan untuk menyediakan habitat yang cocok bagi ikan cupang Anda.

Ikan cupang merupakan organisme perairan tropis yang membutuhkan kondisi air murni.

Oleh karena itu, diperlukan filter air untuk membudidayakan atau memelihara ikan cupang.

Ikan yang tidak sehat biasanya disebabkan oleh air yang tidak bersih dan akuarium yang jarang dirawat.

Sistem penyaringan air sangat penting karena mencegah penumpukan produk limbah seperti urin, feses, dan sisa makanan ikan cupang, yang dapat mencemari air dan menjadikannya berbahaya.

Meski berasal dari sungai dangkal, ikan cupang tidak bisa ditempatkan secara memadai di mangkuk plastik atau akuarium kecil.

Akuarium harus menyediakan air minimal 18 liter agar ikan cupang dapat berkembang biak.

 

Tidak diragukan lagi, ukuran yang lebih besar lebih disukai. Kapasitas minimum 18 liter diperlukan untuk memulai siklus nitrogen dalam tangki air.

Selanjutnya merawat keturunan ikan cupang.

Kesalahan yang biasa dilakukan oleh pemelihara ikan cupang adalah mencoba membudidayakannya di akuarium konvensional.

Memang benar, tangki pembiakan khusus diperlukan untuk perkembangbiakan ikan cupang, karena telur ikannya sangat halus dan memerlukan kondisi air yang selalu murni.

Pisahkan ikan cupang jantan dari akuarium untuk mencegahnya menganggapnya sebagai potensi bahaya.

Selanjutnya pilih indukan ikan cupang.

Langkah khusus ini sangatlah penting.

Kunci keberhasilan perkembangbiakan ikan cupang adalah memilih pasangan pembiakan yang cocok.

Berusahalah untuk membeli dari peternak yang dihormati.

Membeli ikan cupang dari pasar atau sumber lain mungkin menawarkan pilihan yang lebih hemat biaya. Namun, kemungkinan keberhasilan pembiakan ikan cupang akan berkurang.

Membeli dari sumber yang sembarangan dapat mengakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai garis keturunan genetik dan umur ikan cupang. Pada titik ini, kemungkinan keberhasilan pembiakan ikan cupang berkurang secara signifikan.

Ikan cupang menunjukkan kondisi perkembangbiakan yang optimal pada tahap awal kehidupannya, seringkali antara 4 hingga 12 bulan, dengan usia maksimal 14 bulan.

Sifat genetik yang buruk pada ikan cupang dapat menyebabkan keturunannya terserang penyakit.

Membeli dari peternak yang terpercaya menawarkan akses terhadap informasi yang diperlukan dan kesempatan untuk mencari panduan mengenai pembiakan ikan cupang.

Selanjutnya sediakan lingkungan yang cocok untuk berkembang biak induk ikan cupang.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

a.       Biarkan ikan cupang beradaptasi dengan lingkungan barunya selama satu bulan, minimal dua minggu.

Selama waktu adaptasi, kamu harus memantau kesehatan mereka, pastikan mereka tidak terjangkit penyakit apapun.

Selain itu, sebaiknya berikan ikan cupang mu makanan hidup. Hal ini akan membantu meningkatkan kadar karotenoid pada ikan cupang jantan yang dapat membuatnya tampak sehat dan cerah.

b.      Siapkan tangki pembiakan dengan baik. Pastikan tidak ada gangguan apapun di dekat tangki atau dengan tangki ikan apapun atau banyak aktivitas manusia.

Ikan cupang sangat menyukai privasi saat kawin.

c.       Isi air tangki setinggi 7-10 cm. Ikan yang baru menetas akan kesulitan meraih permukaan untuk bernapas dan makan jika airnya terlalu dalam.

Tambahkan filter spons dan juga pompa. Selain Itu jangan lupa untuk menambahkan pemanas, tempatkan pemanas sehingga tidak terendam sepenuhnya.

d.      Tambahkan daun almond atau styrofoam ke bagian depan tangki.

Selain itu tambahkan juga lumut di dalam tangki. Buatlah tempat untuk bersembunyi para ikan sebanyak mungkin.

Tapi jangan terlalu banyak sehingga mereka kesulitan untuk menemukan satu sama lain.

Kelima, letakkan ikan cupang betina dan jantan bersama-sama dalam 1 wadah.

Jika akuarium penangkaran dalam keadaan baik dan perlengkapan akuarium sudah lengkap, sekarang saatnya memperkenalkan pejantan dan betina.

Sediakan sekat di dalam akuarium untuk tempat tinggal jantan dan betina.

Setelah itu masukkan betina ke dalam akuarium dan biarkan selama 30 menit hingga ia menyesuaikan diri dengan habitatnya.

Setelah 30 menit, masukkan ikan cupang jantan ke dalam akuarium namun terpisah dari yang betina.

Biarkan ikan cupang jantan berenang dan beradaptasi seperti ikan cupang betina.

Ketika ikan cupang jantan menyadari keberadaan ikan cupang betina, warna tubuhnya akan berubah menjadi lebih gelap, dan siripnya pun membesar.

Hal ini dilakukan ikan cupang jantan untuk menarik perhatian ikan cupang betina.

Setelah itu, Anda akan menyaksikan ikan cupang jantan membuat sarang gelembung.

Biarkan mereka terpisah semalaman.

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam memelihara ikan cupang adalah lingkungan sekitar yang menyediakan tempat yang menonjol.

Namun idealnya berada di tangki dengan kapasitas minimal 19L.

Berikut beberapa Langkah lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan cupang:

a.       Perhatikan Suhu dan Kualitas Air

Kualitas air sangat penting untuk kesehatan ikan sebab urine, feses, dan pemecahan makanan yang tak termakan dapat menimbulkan racun di dalam air.

Sebab Kebanyakan orang tidak menyadari cupang merupakan ikan tropis.

Karenanya jika berada di daerah dingin, suhu air sebaiknya dijaga dalam kisaran 76-81 derajat Fahrenheit (24-27 derajat Celcius).

Termometer menjadi hal penting dalam hal ini untuk memantau suhu air.
Kualitas air juga perlu diperhatikan. Perlu diketahui Air PAM lebih baik digunakan dibanding air sumur dalam memelihara ikan ini.

Namun air ledeng umumnya mengandung klorin sehingga membahayakan.

Karenanya penggunaan ari kemasan dapat menjadi pilihan.

b.      Penyaring Kotoran

Habitat asli ikan cupang adalah sungai atau rawa dan dianggap kuat bertahan hidup meski tanpa aerator, banyak orang terutama pemula mengabaikan sistem penyaring air.

Padahal sistem filtrasi atau penyaring air sangat penting guna membuang racun dalam akuarium. Gunakan juga penyaring dengan isapan rendah agar tidak merusak sirip atau ekor nya.

Keenam, Cupang alami hidup secara teritorial

Cupang alami hidup secara teritorial dan tidak boleh ditempatkan bersama ikan cupang lain dalam satu wadah sebab akan membuatnya berkelahi dan saling melukai satu sama lain yang seringkali berujung kematian.

Meski demikian ada beberapa spesies yang dapat ditambahkan dalam akuarium cupang, seperti siput, udang hantu (ghost shrimp) dan katak kerdil Afrika (African dwarf frog).

Namun, untuk menambah ‘teman-teman itu’, ukuran tangki dan sistem penyaringan harus ditingkatkan agar semuanya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.

 

*) Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) STAI Bumi Silampari.