Lewat Lukisan, Seniman Palembang Ajak Generasi Muda Cintai Seni dan Tolak Kekerasan
Jendelakita.my.id. - Perayaan Bulan Menggambar Nasional 2025 di Kota Palembang resmi berakhir pada Minggu, 25 Mei 2025, melalui sebuah acara penutupan yang meriah dan penuh makna. Acara tersebut berlangsung di Gedung Kesenian Kota Palembang, yang menjadi saksi semangat para seniman, pelajar, dan komunitas seni rupa dari berbagai kalangan. Penutupan ini dimeriahkan oleh lomba melukis tingkat SMA dengan tema “Cegah Vandalisme dan Tawuran,” serta kegiatan melukis langsung di tempat (on the spot painting) yang digelar di kawasan bersejarah Lawang Borotan, Palembang.
Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), M. Nasir, secara resmi menutup kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan inspiratif lewat bait-bait pantun yang menggambarkan semangat dan harapan terhadap dunia seni rupa. Melalui pantunnya, ia menyampaikan bahwa seni bukan sekadar estetika, melainkan juga senjata untuk menyuarakan perdamaian dan menolak kekerasan, termasuk vandalisme dan tawuran pelajar. Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh dari tim komite seni rupa DKP seperti Joko Susilo, Marta Astra, dan Edi Fahyuni yang selama ini aktif mendukung perkembangan seni rupa di Palembang.
Ketua Panitia Pelaksana, Rudi Maryanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Seni Rupa DKSS, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan ini. Meskipun kegiatan ini sempat menghadapi kendala anggaran, berkat semangat gotong royong dan kolaborasi antara komunitas lintas generasi, lintas profesi, serta lintas komunitas seni gambar dan lukis, acara ini tetap terlaksana dengan baik. Rudi juga menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus berlangsung setiap tahun dan menjadi ajang yang menggairahkan suasana seni rupa di Kota Palembang.
Acara penutupan juga diisi oleh orasi budaya dari Kiai Erwan Suryanegara, yang menyampaikan kutipan inspiratif dari maestro lukis Affandi bahwa "anak-anak adalah seniman yang paling jujur." Dalam orasinya, Kiai Erwan turut menyampaikan harapan besar agar Palembang suatu saat memiliki lembaga pendidikan tinggi khusus seni dan budaya, demi menunjang pertumbuhan kreativitas generasi muda secara lebih terarah dan berkelanjutan.
Pameran yang berlangsung selama Bulan Menggambar Nasional ini menampilkan lebih dari 100 karya lukisan dari berbagai seniman dengan tema yang beragam, baik dari segi objek, teknik, maupun pesan. Salah satu fokus utama adalah isu penanggulangan vandalisme dan tawuran, yang disampaikan melalui medium visual yang kuat dan menyentuh. Para seniman yang terlibat dalam pameran ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti Adila, Angga SP, Erlangga, Heri Mulyadi, Kayla P, hingga Kishmada dan Yona Harun.
Sebagai penutup, komunitas Yuk Ngambar Bareng (YMB) menggelar sesi melukis bersama di kawasan Lawang Borotan, menambah kemeriahan sekaligus menjadi penutup yang hangat dari seluruh rangkaian acara. Kegiatan ini merupakan inisiasi Kreya Indonesia dengan dukungan penuh dari DKP, DKSS, dan Forum Drawling Indonesia. Harapannya, Bulan Menggambar Nasional tahun depan dapat digelar dengan skala lebih besar, menjangkau lebih banyak komunitas, dan menjadi pemantik semangat berkesenian yang berdampak luas di Palembang dan sekitarnya.