Tensi Darah Terlalu Rendah, Mahasiswi Gagal Donor di PMI Lubuklinggau
![]() |
Image by Ahmad Ardity from Pixabay |
Jendelakita.my.id. - Pada pagi hari tanggal 30 Mei 2025, terjadi sebuah kejadian unik di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Lubuklinggau yang melibatkan seorang mahasiswi bernama Qomariah.
Ia datang dengan niat mulia untuk mendonorkan darahnya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Donor darah merupakan salah satu bentuk aksi kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, terlebih bagi mereka yang sedang menjalani perawatan medis dan memerlukan transfusi darah.
Namun, niat baik Qomariah harus tertunda karena kondisi kesehatannya saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan pengambilan darah.
Setibanya di PMI Lubuklinggau, Qomariah menjalani serangkaian prosedur standar pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan sebelum donor darah.
Pemeriksaan ini meliputi pengecekan kadar hemoglobin, suhu tubuh, berat badan, dan yang terpenting adalah tekanan darah atau tensi.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon pendonor berada dalam kondisi fisik yang cukup baik agar proses donor darah dapat berjalan dengan aman, baik bagi pendonor maupun penerima darah.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tekanan darah Qomariah terlalu rendah atau di bawah batas normal yang disyaratkan untuk pendonor darah.
Tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan risiko seperti pusing, lemas, bahkan pingsan saat atau setelah pengambilan darah.
Oleh karena itu, demi menjaga keselamatan dan kesehatan Qomariah, petugas medis PMI yang bertugas saat itu memutuskan untuk membatalkan proses donor darah.
Gagalnya proses donor darah ini semata-mata merupakan tindakan preventif yang sesuai dengan protokol medis demi menghindari risiko kesehatan yang lebih serius.
Petugas PMI tidak hanya menghentikan proses, tetapi juga memberikan saran kepada Qomariah agar beristirahat yang cukup dan mulai memperhatikan asupan gizinya.
Mengonsumsi makanan yang bergizi, khususnya yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah seperti sayuran hijau, makanan berprotein, dan cukup cairan, menjadi langkah awal yang penting untuk mempersiapkan diri sebelum mencoba donor darah kembali di kemudian hari.
Meskipun belum berhasil mendonorkan darah pada kesempatan tersebut, semangat dan niat baik Qomariah patut diapresiasi.
Ia menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi serta kesadaran akan pentingnya berbagi demi kepentingan kemanusiaan.
Diharapkan, dengan menjaga pola hidup sehat dan memperbaiki kondisi kesehatannya, Qomariah dapat kembali datang ke PMI Lubuklinggau di lain waktu untuk mendonorkan darahnya dan berkontribusi langsung dalam upaya penyelamatan nyawa sesama.
PMI sendiri terus mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk aktif menjadi pendonor darah sambil tetap memperhatikan kondisi kesehatan pribadi, karena donor darah yang aman dimulai dari tubuh yang sehat.