Breaking News

Menguatkan Nilai-Nilai Adat dalam Dialog Silaturahmi Berbasis Kearifan Lokal


Jendelakita.my.id. - Menggali potensi nilai-nilai adat istiadat merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian budaya lokal yang menjadi identitas suatu komunitas. Hal ini menjadi latar belakang kegiatan silaturahmi yang dilakukan oleh Ananda Hendra A. Setyawan bersama sejumlah komunitas masyarakat yang tergabung dalam gerakan Adumanis Bangkit Bersama serta Perkumpulan Bakti Purna Masyarakat Sumatera Selatan. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan, tepat pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, yang jatuh pada Minggu, 13 April 2025. Acara silaturahmi tersebut diselenggarakan di kediaman Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan, Albar Sentosa Subari, dan menjadi ruang dialog terbuka bagi berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian adat dan budaya lokal.

Dalam pertemuan tersebut, tidak hanya terjalin hubungan emosional dan sosial antar anggota masyarakat, namun juga menjadi forum penting untuk berdiskusi mengenai potensi kearifan lokal yang masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat hukum adat. Salah satu isu utama yang menjadi fokus diskusi adalah keberadaan hutan adat dan perannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mempertahankan struktur sosial dan budaya masyarakat adat. Para peserta dialog menekankan pentingnya menjaga dan melindungi hutan adat sebagai bagian dari warisan leluhur yang tidak hanya memiliki nilai ekologis, tetapi juga nilai spiritual dan sosial yang tinggi bagi masyarakat setempat.

Diskusi ini juga menyoroti bagaimana perkembangan zaman dan modernisasi sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan nilai-nilai adat istiadat. Oleh karena itu, diperlukan upaya konkret dan terstruktur untuk menggali, mendokumentasikan, serta mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam program pembangunan berbasis kearifan lokal. Dalam konteks ini, forum dialog tersebut diarahkan untuk menjadi landasan awal bagi kajian riil yang akan dikembangkan dalam program Forum Jejak Bumi Berbasis Kearifan Lokal. Program ini diharapkan mampu menjadi wadah yang menyatukan berbagai pemangku kepentingan, baik dari unsur masyarakat adat, akademisi, maupun pemerintah daerah, dalam merumuskan kebijakan serta langkah strategis yang berpihak pada pelestarian adat dan lingkungan.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif akan pentingnya peran adat istiadat dalam membentuk karakter masyarakat dan menjaga keharmonisan dengan alam. Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan yang selaras dengan lingkungan dan sesama manusia. Oleh karena itu, kegiatan silaturahmi yang dikemas dalam bentuk dialog budaya ini memiliki makna yang sangat penting, baik sebagai bentuk pelestarian budaya maupun sebagai upaya memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Sumatera Selatan di tengah arus globalisasi yang terus berkembang.