Penulisan Ilmiah Praktis Bagi Mahasiswa
Jendelakita.my.id. - Penulisan ilmiah merupakan dokumentasi hasil penelitian yang bertujuan
memberikan penjelasan yang benar tentang suatu fenomena. Sebagai contoh,
penelitian dapat dimulai dengan pertanyaan seperti, "Apa yang menyebabkan
harga beras mengalami kenaikan lebih tinggi dibanding harga cabai dan garam?"
Dari pertanyaan ini, peneliti dapat mengembangkan hipotesis bahwa perbedaan
kenaikan harga disebabkan oleh tingkat kelangkaan yang berbeda antara kedua
komoditas. Hipotesis tersebut kemudian diuji melalui pengamatan dan analisis
data hingga menghasilkan argumen yang mendukung atau menolak dugaan awal
tersebut. Dalam penulisan ilmiah, argumen yang disajikan harus logis, berbasis
bukti, dan terstruktur.
Struktur penulisan ilmiah biasanya dimulai dengan pendahuluan yang
menjelaskan latar belakang masalah. Bagian ini bertujuan untuk menjawab
pertanyaan, "Mengapa masalah ini penting untuk dibahas?" Sebagai
contoh, latar belakang penelitian mengenai harga beras dan cabai dan garam
dapat mencakup observasi bahwa kenaikan harga beras jauh lebih tinggi
dibandingkan cabai dan garam, yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Pendahuluan tidak perlu memuat sejarah panjang tentang harga kedua komoditas
kecuali relevan dengan pembahasan. Fokus utama adalah relevansi langsung antara
masalah, ide, dan tujuan penelitian. Pendahuluan kemudian ditutup dengan
rumusan pertanyaan penelitian yang jelas, seperti, "Apa yang menyebabkan
perbedaan kenaikan harga tersebut?"
Bab berikutnya adalah tinjauan pustaka, yang berisi ulasan terhadap
penelitian sebelumnya terkait topik. Bagian ini menunjukkan pemahaman peneliti
terhadap konteks ilmiah yang ada serta posisi penelitian mereka dalam konteks
tersebut. Misalnya, tinjauan pustaka dapat mencakup penelitian yang menyatakan
bahwa perbedaan kenaikan harga dipengaruhi oleh kebutuhan yang berbeda atau
margin keuntungan yang ditargetkan. Peneliti juga perlu menjelaskan bagaimana
penelitian mereka melengkapi atau berbeda dari penelitian sebelumnya.
Bab metodologi penelitian menjelaskan cara pengumpulan dan analisis data.
Metodologi mencakup definisi konsep yang digunakan, seperti kenaikan harga dan
kelangkaan, serta indikator yang mengukur kedua variabel tersebut. Misalnya,
kenaikan harga dapat diukur berdasarkan harga eceran tertinggi, sementara
kelangkaan dinilai dari perbandingan antara produksi nasional dan konsumsi.
Peneliti juga perlu menjabarkan langkah-langkah penelitian, seperti
mengumpulkan data produksi beras dan cabai dan garam, membandingkan data
tersebut, serta menganalisis hubungan antara kelangkaan dan kenaikan harga.
Bab pembahasan menyajikan analisis dan argumen berdasarkan data yang
diperoleh. Dalam contoh ini, pembahasan dapat mencakup argumen bahwa kenaikan
harga beras lebih tinggi disebabkan oleh tingkat kelangkaan yang lebih besar
dibandingkan cabai dan garam, didukung oleh data produksi dan konsumsi. Temuan
tersebut kemudian dikaitkan dengan teori atau penelitian sebelumnya untuk
memperkuat argumen.
Terakhir, bab kesimpulan merangkum hasil penelitian secara ringkas. Bagian
ini mengingatkan kembali pada hipotesis awal dan menyatakan apakah hipotesis
tersebut terbukti benar atau tidak. Misalnya, kesimpulannya adalah bahwa
perbedaan kenaikan harga beras dan cabai dan garam memang disebabkan oleh
perbedaan tingkat kelangkaan. Penulis juga menyertakan implikasi temuan,
seperti rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan produksi beras guna
menstabilkan harga.
Dengan memahami struktur penulisan ilmiah melalui contoh ini, diharapkan peneliti dapat menyusun tulisan ilmiah yang sistematis dan sesuai pedoman resmi. Jika ada hal yang masih kurang jelas, diskusikan dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Semoga sukses!