Kehujjahan Al-Qur’an sebagai Mukjizat dan Pedoman Hidup
Tulisan Oleh : Dzaky Taufigurrahman
Mahasiswa Prodi PAI - STAI Bumi Silampari
Jendelakita.my.id. - Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber utama hukum, pedoman hidup, dan petunjuk jalan yang benar. Sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., Al-Qur’an memiliki sifat hujjah atau bukti nyata yang tidak terbantahkan. Kehujjahan Al-Qur’an ditegaskan oleh banyak ulama, salah satunya Abd. Wahhab Khallaf. Ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah hujjah bagi manusia karena hukum-hukum di dalamnya adalah aturan yang wajib ditaati oleh seluruh umat manusia. Aturan-aturan tersebut berasal dari Allah SWT., yang disampaikan melalui Rasul yang kejujurannya tidak diragukan lagi dan dibawa oleh malaikat yang amanah.
Al-Qur’an bukan hanya berisi hukum-hukum yang mengatur kehidupan manusia, tetapi juga menjadi bukti mukjizat kenabian Nabi Muhammad SAW. Salah satu bentuk mukjizat ini adalah tantangan yang disampaikan Al-Qur’an kepada seluruh umat manusia untuk mendatangkan satu surah yang setara dengannya. Namun, hingga kini, tidak ada seorang pun yang mampu menjawab tantangan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an memiliki keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh manusia atau makhluk lainnya.
Abd. Wahhab Khallaf juga menjelaskan bahwa tantangan tersebut baru akan bermakna jika memenuhi tiga syarat utama. Pertama, adanya tantangan secara terbuka kepada semua pihak. Kedua, adanya motivasi dan dorongan bagi mereka yang ingin menjawab tantangan tersebut. Ketiga, tidak adanya penghalang atau halangan apa pun yang mencegah seseorang untuk mencoba menjawab tantangan ini. Dalam konteks Al-Qur’an, ketiga syarat ini telah terpenuhi, namun tetap tidak ada yang mampu mendatangkan sesuatu yang serupa dengannya, baik dari segi bahasa, kandungan, maupun kesempurnaannya sebagai pedoman hidup.
Kehujjahan Al-Qur’an tidak hanya membuktikan keagungan wahyu Ilahi, tetapi juga menegaskan bahwa ia adalah kitab yang sempurna, relevan sepanjang zaman, dan tidak akan tergantikan. Oleh karena itu, membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an adalah kewajiban bagi setiap Muslim sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Al-Qur'an tidak hanya diakui sebagai mukjizat dalam hal gaya bahasanya yang indah dan kandungan maknanya yang mendalam, tetapi juga sebagai kitab yang memberikan solusi atas berbagai permasalahan hidup manusia. Dalam konteks hukum dan sosial, Al-Qur'an memberikan pedoman yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT., tetapi juga hubungan antar sesama manusia. Sebagai contoh, ajaran-ajaran Al-Qur'an tentang keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan beradab. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis dalam mengarahkan umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, mukjizat Al-Qur'an juga terletak pada kemampuannya untuk tetap relevan di berbagai zaman dan kondisi. Meskipun diturunkan lebih dari 14 abad yang lalu, nilai-nilai dan ajarannya tetap mampu menjawab tantangan modern, termasuk dalam bidang sains dan teknologi. Banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan keselarasan antara ayat-ayat Al-Qur'an dengan temuan ilmiah modern, seperti dalam bidang embriologi, astronomi, dan geologi. Fakta ini semakin memperkuat keyakinan umat Islam bahwa Al-Qur'an bukan hanya kitab suci biasa, tetapi merupakan bukti nyata kebesaran Allah SWT. dan petunjuk yang sempurna bagi manusia sepanjang masa. Dengan memahami hal ini, umat Islam semakin terdorong untuk mendalami Al-Qur'an dan menjadikannya landasan dalam setiap aspek kehidupan.