Sampai Manakah Batas Toleransi
Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Judul di atas terinspirasi dari berita salah satu televisi swasta nasional, yang memberitakan bahwa ada dua petugas haji dari kementerian agama Pare pare untuk ditugaskan dalam perjalanan haji dari Pare pare yang beragama non Islam.
Sikap toleransi dan menghilangkan kesempitan (kesusahan) merupakan ciri agama yang agung ini,
Sikap toleransi dan mempermudah dalam syariat Islam terdapat pada perintah, larangan dan persyariatan Islam. Toleransi tidak bisa dimaknai dengan melepaskan atau meninggalkan hukum hukum.
Beberapa hadis yang diriwayatkan Imam Achmad (5/266) dari hadis Abu Umamah. Rasulullah Saw bersabda Aku diutus dengan membawa agama yang lurus dan toleransi.
Q.S . Al- Hajjah: 22: 78 yang artinya Dan Dia sekali kali tidak menjadikan suatu kesempitan untuk kamu dalam agama.
Tentu ke dua dalil di atas berkait dengan Tugas seorang Muslim menjalankan syariat Islam.
Namun makna Toleransi itu sendiri dapat bermaksud juga , menurut Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan, diangkat dari kitab Al Bayan li Akhthai'i Ba'dil Kuttub, 3/325-326, dalam Kabair, Asy- Sunnah (majalah) No. 07/tahun XVII, November 2013)., dimaknai " sikap lembek" dalam urusan agama, bukan sikap " toleransi" yang diinginkan Islam
Q.S. al-Waqiah, 56;81
Yang artinya Maka apakah kamu menganggap remeh dengan Al-Qur'an ini?.
Dan Q.S. al-Qalam, 68;9
Yang artinya Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepada mu)
Kita sering melihat, membaca dan mendengarkan dari para penceramah, dai, Khotib; anjuran untuk bersikap TOLERAN , karena agama kita adalah agama toleransi dan penuh dengan rasa cinta. Perkataan seperti ini tidak sepenuhnya benar, sehingga perlu perincian, karena kalau tidak maka bisa mendatangkan keburukan dan salah tafsir dari orang orang yang mendengar dan membacanya. Kewajiban kita adalah untuk berhati-hati dalam perkara ini serta meletakkan hal seperti ini pada tempatnya.
Alangkah sering kita mengulangi dan mendengungkan perkataan seperti ini.
Namun masih juga terjadi perilaku orang orang yang sikap nya melecehkan agama. Baik yang sudah mendapatkan hukum pidana yang inkrah ataupun yang belum .
Sebagaimana perbuatan perbuatan terhadap kaum Muslimin, sebagaimana yang terjadi di Afganistan, Irak, Bosnia dan Herzegovina serta di jalur Gaza Palestina..
QS. Al- Baqarah, 2: 217
Yang artinya Mereka tidak henti hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup..
QS. Ali-imran, 3:118.
Yang artinya Dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi.
QS. Al- Mumtahanah, 60:2.
Yang artinya.
Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepada mu dengan menyakitkan; dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.
Wallahu alam.***
*) Penulis adalah Ketua Pembina Adat Sumatera Selatan