Mengapa Terjadi Bencana
Tulisan Oleh: Albar Sentosa Subari*)
JENDELAKITA.MY.ID - Allah
menimpakan bencana kepada kita karena tiga sebab utama yaitu;
Pertama, DOSA, Nabi Saw pernah bersabda;
Tidaklah menimpa seorang hamba suatu bencana, baik besar
maupun kecil, melainkan karena suatu dosa, dan yang dimaafkan Allah darinya
lebih banyak.
Allah berfirman yang artinya Dan yang menimpamu dari suatu
musibah, maka itu disebabkan karena ulah tangan kalian, dan Allah memaafkan
banyak (kesalahanmu). HR. Tirmidzi, dengan sanad sahih).
Dan Allah berfirman yang artinya. Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintah kan kepada orang orang yang hidup
mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan
dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan
Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya. (Al-Isra': 16).
Segala perbuatan yang melanggar larangan Allah adalah dosa yang akan membawa
bencana.
Kedua, zhulm ' kezaliman ", baik dalam bentuk penetapan
hukum yang bertentangan dengan apa yang diturunkan Allah, kezaliman di antara
sesama manusia, maupun kemaksiatan yang diperbuat manusia terhadap dirinya.
Semua ini adalah kezaliman yang dilarang Allah SWT. Bahkan Allah mengharamkan
kezaliman tersebut atas diri-Nya. Dia berfirman dalam hadis Qudsi yang artinya:
Sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri Ku dan AKU
menjadi kannya terlarang diantara kalian maka jangan lah kalian saling berbuat
zalim.
Allah SWT berfirman, menjelaskan bahwa kezaliman itu
merupakan salah satu sebab kebinasaan. QS Yunus: 13 yang artinya;
Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat umat yang
sebelum kalian ketika berbuat kezaliman.
Karenanya mengapa dia orang yang dizalimi itu dikabulkan dan
tidak tertolak, meskipun orang yang dianiaya itu kafir, sebagaimana tersebut
dalam banyak hadits. Diantara nya, sabda Rasulullah Saw.
Takutlah kalian terhadap doanya orang yang teraniaya, sebab
doa itu naik ke langit seperti bunga api (HR.Hakim).
Ketiga, melupakan zikir. Sebab Allah SWT telah berfirman
yang artinya. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, maka Kami pun membukakan semua pintu pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka. Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa (al-An'am; 44).
Melupakan zikir berarti melupakan amal yang diperintahkan
oleh Allah SWT, yaitu berhukum pada apa yang diturunkan oleh Allah dan menjauhi
segala yang dilarangNya.
Cukup banyak hartawan kita yang tidak infak satu sempurna
dari harta mereka yang dititipkan Allah SWT kepada mereka sebagai ujian. Semua
ini merupakan bentuk kealpaan pada zikir.
Lalu bagaimana bencana itu datang. Bencana itu datang secara
tiba tiba dari arah yang tidak disangka-sangka. Tidak datang secara bertahap,
tetapi dengan sekonyong-konyong. Sehingga banyak orang berkata Segala sesuatu
telah terjadi. Kami mengira sebagai mimpi bukan kenyataan.
Ini tidak menghalangi bahwa penduduk yang baik lebih banyak.
Orang orang yang mencintai kebaikan lebih banyak, tetapi azab itu tetap turun
apabila kemaksiatan masih tetap bercokol dan terus bertambah, bahkan sekalipun
kemaksiatan itu berasal dari segelintir orang saja. ***
*) Penulis adalah Ketua
Koordinator Jejaring Panca Mandala Sriwijaya Sumatera Selatan