Breaking News

Tingkatkan Keimanan, Anak-anak TPA Masjid Hibatullah Semangat Belajar Mengaji

Doc.penulis

Jendelakita.my.id – Suasana khidmat dan penuh semangat terlihat di salah satu masjid di Kelurahan Air Temam, tempat di mana puluhan santri cilik Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Masjid Hibatullah melaksanakan kegiatan belajar mengaji ba’da Magrib. Anak-anak dengan pakaian muslim terbaik mereka duduk rapi dan serius menyimak bimbingan dari ustaznya.

Kegiatan mengaji di TPA Hibatullah ini menjadi salah satu program utama dalam mendidik generasi muda yang berakhlak mulia dan cinta Al-Qur’an. Anak-anak diajarkan bagaimana cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, melalui proses pembimbingan yang terus mengoreksi dan menjelaskan cara penyebutan huruf serta penerapan tajwid yang tepat.

Pentingnya kita untuk mengajarkan anak-anak ilmu agama dan belajar membaca Al-Qur’an.

Pembelajaran membaca Al-Qur’an sejak usia dini memegang peranan yang sangat penting. Membaca Al-Qur’an bukan sekadar kegiatan membaca teks, tetapi merupakan dasar untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam.

Pertama, membentuk landasan spiritual. Belajar membaca Al-Qur’an adalah langkah awal dalam menuntut ilmu agama. Ia menanamkan pondasi keimanan yang kuat sejak kecil, menjauhkan anak-anak dari pengaruh negatif, dan mendekatkan mereka pada nilai-nilai kebaikan.

Kedua, kunci memahami ajaran. Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat Islam. Dengan menguasai cara membacanya, seorang anak akan memiliki kunci untuk memahami isi kandungan, perintah, dan larangan Allah SWT.

Ketiga, amalan penuh berkah. Setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur’an membawa pahala dan kebaikan yang berlipat ganda. Kebiasaan ini akan menjadi bekal tak ternilai bagi mereka di dunia maupun di akhirat.

Kegiatan rutin di TPA Hibatullah ini merupakan bukti nyata bahwa semangat menuntut ilmu agama, khususnya dalam mempelajari kitab suci Al-Qur’an, terus bersemi di kalangan anak-anak. Diharapkan, dengan bimbingan yang baik, mereka akan tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang cerdas secara akal dan hati.

Penulis: Erik Yuyanda, Mahasiswa Semester V Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAI Bumi Silampari.