Efek Kehilangan Orang Tua bagi Mental Anak
Dok. Pinterest
Kehilangan orang tua karena meninggal dunia bukan hanya duka mendalam, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis serius bagi anak-anak. Para ahli menyebut trauma ini bisa memengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan akademik anak dalam jangka panjang.
Psikolog anak Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa anak yang kehilangan orang tua berisiko mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan kesulitan membangun hubungan sosial. “Anak bisa merasa tidak aman, ditinggalkan, bahkan menyalahkan diri sendiri. Jika tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa terbawa hingga dewasa,” ujarnya dalam berbagai edukasi publik tentang trauma masa kecil dan intervensi psikologis berbasis keluarga.
Beberapa tanda gangguan psikologis yang umum muncul pada anak antara lain mudah marah atau menarik diri, gangguan tidur dan mimpi buruk, penurunan prestasi belajar, perubahan perilaku yang drastis
Anak usia dini mungkin belum memahami kematian, tetapi tetap merasakan kehilangan secara emosional. Sementara remaja cenderung mengalami krisis identitas dan kehilangan motivasi.
Kehadiran keluarga besar, guru, dan lingkungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan anak. Memberikan perhatian, menjaga rutinitas harian, dan membuka ruang komunikasi yang hangat dapat membantu anak merasa aman dan dicintai.
Layanan konseling seperti terapi bermain dan konseling keluarga juga sangat dianjurkan untuk membantu anak mengekspresikan perasaan dan mengatasi trauma secara sehat.
Meski kehilangan orang tua adalah luka yang dalam, anak-anak tetap memiliki peluang untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Dengan pendampingan yang tepat, mereka bisa melewati masa sulit dan membangun masa depan yang cerah.
Pemerintah dan lembaga sosial diharapkan lebih aktif menyediakan layanan psikologis dan program pendampingan bagi anak-anak yang mengalami kehilangan. Karena luka batin, meski tak terlihat, tetap perlu disembuhkan.