Breaking News

Teman dan Pasangan yang Sepemikiran

Image by hartono subagio from Pixabay

Penulis: Wisnu Adi Witjoro
NIM: 23862080032

Jendelakita.my.id. - Saya tidak perlu ditanya apakah saya seorang Muslim—sudah tentu saya Islam. Bagi saya, kriteria tertinggi dalam memilih seorang istri adalah yang mampu menjaga dirinya. Artinya, saya tidak akan kewalahan dalam membimbingnya menuju akhirat kelak. Saya tidak mencari yang banyak tingkah, tetapi yang mampu menjadi pendamping dalam perjalanan hidup yang tenang dan terarah.

Dalam menjalani pekerjaan, saya ingin istri yang mendukung setiap langkah saya. Untuk itu, saya lebih dulu introspeksi diri. Sebab, sebagaimana firman Allah, jodoh adalah cerminan diri. Jika mungkin, saya ingin mendapatkan pasangan yang sepemikiran. Dalam proses ta’aruf atau komitmen awal, hal tersebut dapat dilihat atau ditanyakan secara langsung, bukan begitu?

Kita bisa mencari tahu melalui teman-temannya. Konon, sifat asli seseorang bisa tercermin dari lima orang temannya—mereka mencerminkan siapa dirinya. Maka, tidak ada salahnya untuk memperhatikan lingkaran sosialnya sebelum melangkah lebih jauh.

Soal kecantikan, itu bukan masalah besar. Kecantikan bisa dibentuk di rumah asal pasangan mau bekerja sama dan saling menerima. Zaman kita memang berbeda, kawan. Saya yakin, di era Gen Z ini, semua akan menjadi lebih mudah. Kuncinya hanya tiga: kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

Cinta itu ibarat magnet—harus saling tarik menarik, bukan satu menarik sementara yang lain menjauh. Seperti magnet yang memiliki kutub positif dan negatif, hanya dengan keseimbangan itu cinta bisa melekat kuat.

Sebagai laki-laki, saya harus tahu apakah kamu bisa ikut saya nantinya. Sebab, tidak semua perempuan mampu mengikuti jalan hidup suaminya. Saya tidak bermaksud menghakimi, namun saya perlu mempertimbangkan hal ini. Contohnya, anak perempuan bungsu biasanya memiliki tanggung jawab untuk merawat orang tua. Bukan berarti saya menolak, tetapi misi itu cukup berat jika dipikul oleh lelaki seperti saya—yang juga merupakan anak terakhir. Tentu kamu mengerti maksud saya, bukan?

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Terima kasih.