Mengajak Keluarga Mengaji
![]() |
Image by Brick from Pixabay |
Tulisan Oleh Yuyun Cahyani Lusia, Mahasiswa Semester IV Prodi PAI
Jendelakita.my.id – Keluarga adalah tempat aku dilahirkan. Di sanalah aku dibesarkan dengan kasih sayang. Di bawah atap sederhana, segalanya bermula dari sana.
Di tengah hiruk-pikuk dunia yang fana, aku ingin membawa keluargaku lebih dekat kepada-Nya, bukan dengan harta maupun tahta, melainkan dengan ayat-ayat cinta sebagai tuntunan kehidupan.
Mengajak keluarga untuk belajar mengaji bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kesabaran dan keikhlasan dalam menyampaikannya. Ada saja tantangan yang harus dihadapi dalam keluarga, seperti ayah yang sibuk bekerja, ibu yang sibuk dengan urusan dapur, dan adik yang gemar bermain dengan mainannya.
Aku membisikkan dengan lirih kepada keluargaku, “Ayo kita belajar mengaji.” Mendengar hal itu, ayahku tersenyum, lalu duduk di ruang tamu dan mulai membaca ayat-ayat-Nya. Tak lama kemudian, ibuku menyusul membawa mushaf, dan diikuti adikku yang ikut belajar, meskipun terbata-bata.
Kami membaca ayat demi ayat, dengan tajwid sederhana. Meskipun kadang salah dan tertawa, itulah indahnya belajar bersama keluarga.
Dari keluarga, aku belajar bahwa mengenal ayat-ayat-Nya bukan hanya sebatas pelajaran yang dibaca atau dihafal, melainkan menjadi napas hidup dan arah kehidupan.
Keluarga yang sebelumnya sunyi dan sepi, kini dihidupkan oleh ayat-ayat Al-Qur'an, menjadi lebih tenang dan nyaman.