Breaking News

Keren, Tes Microsoft Office Jadi Salah Satu Syarat Kelulusan Mahasiswa STAI Bumi Silampari

Dr. Muhammad Akip, M.Pd. I. (kiri)

Penulis: Siti Sulaiha (Mahasiswa Prodi KPI STAI Bumi Silampari)

Jendelakita.my.id. - Dalam upaya membekali mahasiswa dengan keterampilan teknologi dasar yang relevan di era digital, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari menyelenggarakan tes kemampuan Microsoft Office bagi mahasiswa semester VIII sebagai salah satu syarat kelulusan. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 18 Juni 2025 di Laboratorium Komputer STAI Bumi Silampari. Program tersebut merupakan inisiatif dari Wakil Ketua I (Waka I) Dr. Muhammad Faizul Amiruddin, M.Pd.I., Wakil Ketua II (Waka II) Dr. Muhammad Akip, M.Pd.I., dan Wakil Ketua III (Waka III) Dr. Muhammad Yunus, M.Pd.I.

Dalam wawancara eksklusif, Dr. Muhammad Akip selaku Ketua Penguji mengungkapkan bahwa tujuan utama dari tes ini adalah agar lulusan STAI Bumi Silampari tidak hanya unggul dalam bidang ilmu keagamaan, tetapi juga memiliki kecakapan dalam penggunaan teknologi dasar, khususnya perangkat lunak Microsoft Office.
“Mahasiswa kita sudah terbiasa membaca Al-Qur’an dan memahami ilmu agama. Namun, jika mereka juga menguasai teknologi, itu luar biasa. Maka, kami ingin lulusan STAI Bumi Silampari memiliki kemampuan administratif digital juga,” ujar Dr. Akip pada Jumat, 13 Juni 2025.

Tes ini mencakup dua bagian utama, yaitu Microsoft Word dan Microsoft Excel. Pada bagian Microsoft Word, mahasiswa diminta untuk membuat berbagai dokumen seperti sampul, surat menyurat, sertifikat, serta menggunakan fitur mailings untuk penggabungan data. Sementara itu, pada bagian Microsoft Excel, fokus ujian terletak pada pembuatan daftar pustaka dan penerapan rumus-rumus sederhana yang lazim digunakan dalam pekerjaan administratif.

Sebelum mengikuti ujian, mahasiswa diwajibkan mengikuti pelatihan atau sosialisasi guna memastikan pemahaman dasar terhadap materi yang akan diujikan. Menurut Dr. Akip, penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil akhir, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti kerapian dokumen, pengaturan margin, ukuran huruf, hingga pengaturan kertas untuk keperluan pencetakan.

Namun demikian, pelaksanaan ujian ini menghadapi sejumlah tantangan, terutama dari mahasiswa senior atau mereka yang kurang familiar dengan teknologi (gaptek). Dr. Akip menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar mahasiswa terbiasa menggunakan ponsel pintar, tidak semua memiliki kemampuan dalam menggunakan aplikasi pengolah dokumen untuk kebutuhan akademik dan administratif.
“Solusinya adalah pembiasaan. Ala bisa karena biasa. Tidak ada manusia yang lahir langsung bisa, semuanya melalui proses belajar,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa tujuan utama dari tes ini bukan sekadar kelulusan, melainkan memastikan bahwa mahasiswa benar-benar mampu mengoperasikan teknologi dasar secara praktis. Apabila hasil ujian belum memuaskan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti remedial. Hal ini dilakukan agar lulusan benar-benar siap secara fungsional, bukan sekadar memenuhi formalitas akademik.

Melalui program ini, pihak kampus berharap para lulusan STAI Bumi Silampari mampu memanfaatkan keterampilan Microsoft Office di dunia kerja. Selain meningkatkan daya saing lulusan, keterampilan ini juga diharapkan menjadi nilai tambah secara institusional bagi STAI Bumi Silampari.